COVER Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
BAB1 Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
BAB2 Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
BAB3 Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
BAB4 Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
BAB5 Santy Shafira Setiawati
EMBARGO  2026-03-28 
EMBARGO  2026-03-28 
Baterai merupakan komponen penting dalam penyusun perangkat elektronik.
Baterai yang saat ini banyak digunakan dalam perangkat elektronik adalah baterai
ion-litium, karena bersifat ramah lingkungan. Akan tetapi, komponen utama
penyusun dari baterai ion-litium selama ini berupa cairan elektolit, contohnya
litium-sulfur, yang beresiko dan berbahaya dalam penggunaannya. Oleh karena itu,
perlu adanya pengembangan terhadap alternatif pengganti elektrolit cair tersebut.
Pengembangan yang sudah banyak dilakukan yaitu melalui pembentukan elektrolit
padat dengan bentuk yang tipis dan bersifat ramah lingkungan. Modifikasi yang
banyak dikembangkan hingga saat ini adalah pembentukan elektrolit padat
berbahan dasar polimer yang ramah lingkungan dan berasal dari bahan alami, salah
satunya adalah menggunakan polimer berbasis kitosan. Akan tetapi, biopolimer
elektrolit padat berbasis kitosan murni ini masih memiliki kelemahan yaitu
konduktivitas/hantaran ionik dan sifat mekanik yang masih tergolong rendah. Oleh
karena itu, diperlukan adanya modifikasi lain terkait polimer elektrolit padat
berbasis kitosan, salah satunya adalah melalui penambahan garam litium berupa
senyawa LiOH dan agen pengikat silang berupa asam suksinat untuk meningkatkan
konduktivitas/hantaran ionik dan sifat mekanik membran berbasis kitosan. Metode
yang digunakan dalam pembentukan polimer elektrolit padat adalah solution
casting. Adapun karakterisasi terhadap kitosan hasil isolasi pada penelitian ini
meliputi karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR, analisis derajat deasetilasi, dan
penentuan berat molekul dengan viskometer. Kitosan hasil isolasi digunakan
sebagai bahan dasar pembentukan membran polimer elektrolit. Membran polimer
elektrolit berbasis kitosan/LiOH/pengikat silang asam suksinat berhasil disintesis
melalui proses pelarutan campuran kitosan/LiOH/asam suksinat dengan pelarut
asam asetat 2% (v/v) melalui pengadukan selama 28 jam pada suhu ruang,
kemudian dilakukan pengeringan pada suhu ruang selama 24 jam, dan dilanjutkan
pengeringan dengan oven pada suhu 35? selama 13,5 jam. Selanjutnya, membran
polimer elektrolit berbasis kitosan dan kompositnya ditentukan kondisi
optimumnya melalui karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR, derajat swelling, uji
sifat mekanik, serta uji konduktivitas/hantaran ionik. Membran polimer elektrolit
berbasis kitosan dan kompositnya dengan kondisi optimum dikarakterisasi lebih
lanjut melalui analisis pola difraksi XRD, morfologi permukaan dan penampang
melintang dengan SEM, serta uji kestabilan termal dengan TG/DTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan yang berhasil diisolasi sejumlah 17,84 gram
dengan derajat deasetilasi sebesar 76,86% serta dengan berat molekul sebesar
10,86 × 10!" gram/mol. Membran dengan kondisi optimum memberikan nilai
kekuatan tarik dan regangan sebesar 31,23 MPa dan 68,5% serta
konduktivitas/hantaran ionik sebesar 2,95 × 10!" S/cm. yang diperoleh dari
membran dengan komposisi penyusun 78% (m/m) kitosan, 4% (m/m) asam
suksinat dan 18% (m/m) LiOH. Membran kitosan/LiOH/asam suksinat
memberikan nilai derajat kristalinitas sebesar 59,67% dengan morfologi permukaan
yang kasar dan berongga, serta memiliki ketahanan termal mencapai suhu 356?.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa membran kitosan/LiOH/pengikat
silang asam suksinat berpotensi untuk dapat digunakan sebagai elektrolit padat pada
aplikasi baterai ion-litium.