ABSTRAK Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Rizqi Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT. X merupakan perusahaan bidang properti dan bangunan yang berdiri sejak tahun 2004. Dalam 15 tahun terakhir, perusahaan sudah dan sedang melaksanakan 4 proyek konstruksi di Kota Bandung yaitu Casa de Esta Antapani, Casa de Esta Awiligar, cluster Darul Halim, dan Kembang Pare Residence. Melalui wawancara awal dengan Pimpinan Proyek, pemenuhan tujuan perusahaan dalam memenuhi target biaya, waktu, dan mutu terhambat. Hal ini dikarenakan, timbul risiko-risiko seperti pengelolaan perputaran dana masuk dan keluar pada cashflow, sinkronisasi waktu jadwal cashflow dengan rencana proyek, dan pengelolaan tanah. Faktor pendukungnya adalah belum adanya pemetaan proses bisnis yang baik untuk memudahkan identifikasi risiko. Sehingga perlu adanya strategi manajemen risiko untuk mengelola risiko pada proses bisnis inti PT. X.
Penelitian diawali dengan pemetaan proses bisnis inti pengelolaan proyek menggunakan Process Classification Framework (PCF) property and casualty insurance sebagai referensi. Setelah itu dilakukan identifikasi risiko dan stakeholders dari masing-masing proses bisnis inti. Selanjutnya dilakukan perhitungan Risk Priority Numbers (RPN) untuk menentukan level risiko low, medium, atau high. Risiko level medium dan high akan dipilih dan ditetapkan nilai Key Risk Indicator (KRI) sebagai batasan aman dan awas risiko terkait. Risiko-risiko terpilih akan dibuatkan rancangan strategi mitigasi risiko yang memberikan panduan pada strategi manajemen risiko proyek di PT. X.
Penelitian ini memetakan 122 proses bisnis inti yang memiliki 67 risiko negatif dan 34 risiko positif. Dari risiko-risiko yang ada teridentifikasi 42 risiko level low, 22 level medium, dan 3 level high. Rancangan penentuan KRI digunakan sebagai tools pengawasan risiko terpilih dan rancangan 13 strategi mitigasi risiko sebagai panduan strategi manajemen risiko pada pengelolaan proyek di PT. X.
.