COVER Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
BAB1 Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
BAB2 Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
BAB3 Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
BAB4 Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
BAB5 Muhammad Fajri Nurmawan
EMBARGO  2026-04-05 
EMBARGO  2026-04-05 
Indonesia memiliki kekayaan berupa sumber daya alam yang sangat banyak dengan
segala potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu tumbuhan yang tersebar
di Indonesia dan telah diketahui memiliki berbagai bioaktivitas adalah tumbuhan
dari genus Arenga. Genus Arenga yang dikenal sebagai tanaman palem telah
dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan seperti bahan baku kerajinan (batang),
bahan dekorasi dan atap rumah (daun) dan bahan pangan (buah). Selain itu ekstrak
dari genus Arenga dilaporkan memiliki berbagai bioaktivitas seperti antibakteri,
antioksidan, anti inflamasi, anti kanker dan efek analgesik. Bioaktivitas ini tentu
terkait dengan kandungan kimia yang ada di genus Arenga. Berdasarkan
penelusuran literatur, diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder utama dari
genus Arenga yaitu kelompok stilbenoid dan dimernya (Arenga pinnata).
Stilbenoid dapat memberikan berbagai efek biologis seperti perlindungan jantung
(cardioprotection), pelindung saraf (neuroprotection), sifat anti-diabetes,
depigmentasi, anti-inflamasi, pencegahan dan pengobatan kanker. Salah satu
spesies dari genus Arenga yang tumbuh di Indonesia adalah Arenga obtusifolia atau
dikenal sebagai tanaman langkap. A. obtusifolia memiliki potensi regenerasi yang
sangat tinggi karena dapat berbunga sepanjang musim. Beberapa jaringan
A. obtusifolia telah digunakan sebagai obat tradisional seperti akar A. obtusifolia
yang dikonsumsi pada saat pasca kehamilan dan tunas A. obtusifolia digunakan
pada pengobatan tuberculosis. Namun, kajian fitokimia dan bioaktivitas dari bagian
akar A. obtusifolia belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini
dilakukan isolasi metabolit sekunder pada akar Arenga obtusifolia dan uji
bioaktivitasnya terhadap sel murin leukemia P?388. Metode yang digunakan
meliputi ekstraksi, fraksinasi, pemisahan, dan pemurnian dengan menggunakan
berbagai teknik kromatografi. Uji kemurnian senyawa yang berhasil diisolasi
ditetapkan dengan teknik kromatografi lapis tipis. Karakterisasi struktur senyawa
hasil isolasi dianalisis dengan teknik spektroskopi meliputi 1D dan 2D NMR,
spektrometri massa, dan HPLC. Uji bioaktivitas terhadap sel murin leukemia P?388 dilakukan dengan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-1-il)-2,5-difeniltetrazolium
bromida) assay. Pada penelitian ini telah diperoleh empat senyawa yang terdiri dari
dua kelompok turunan stilbenoid yaitu trans-piseatanol dan AO4, satu senyawa
steroid berupa ?-sitosterol dan satu senyawa asam lemak yaitu
asam 9-heptadekanoat. Berdasarkan pengukuran HPLC, bila dibandingkan
kromatogram ekstrak aseton akar A. obtusifolia dengan trans-piseatanol dapat
diketahui bahwa senyawa trans-piseatanol merupakan salah satu senyawa utama
dari spesies A. obtusifolia. Hasil uji aktivitas sitotoksik terhadap sel murin leukemia
P-388 menunjukkan bahwa trans-piseatanol tergolong sangat aktif dengan nilai IC50
0,84 ?g/mL yang tergolong sangat aktif, sementara dua senyawa lainnya yaitu AO4
dan asam 9-heptadekanoat tergolong tidak aktif dengan nilai IC50 berturut-turut
adalah yaitu 23,12 dan 46,90 ?g/mL.