Basis data urutan DNA mitokondria (mtDNA) manusia sangat penting karena dapat
digunakan dalam berbagai bidang misalnya forensik, medis, dan antropologi. Namun
basis data mtDNA manusia Indonesia masih sangat terbatas, terutama daerah
Hypervariable Segment II (HVSII). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan urutan HVSII mtDNA individu Indonesia, baik dari
data primer maupun data sekunder. Strategi untuk mendapatkan urutan nukleotida
tersebut adalah pengambilan sampel, lisis sel epitel rongga mulut dan sel darah,
amplifikasi mtDNA hasil lisis melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR)
dengan primer HVIIR dan HVIIF, dan penentuan urutan mtDNA dengan
menggunakan teknik dideoksi Sanger. Selanjutnya dianalisis semua data urutan
nukleotida tersebut untuk menentukan jumlah, jenis dan posisi mutasi dari data yang
diperoleh. Elektroforesis hasil PCR mtDNA enam individu Indonesia menunjukkan
pita berukuran 0,4 kb dan hasil sekuensing diperoleh 1853 pb. Hasil analisis
menunjukkan ada 68 perbedaan dengan standar CRS, 48 diantaranya belum tercatat
pada Mitomap yaitu : A82G, G85A, G90A, C295A, G69C, G79T, G81T, A82T,
T83A, T88G, T89G, C280A, C296A, G316C, C317G, T321G, C330A, C345G,
350T, A361C, 68.1C, 81.1T, 83.1C, 91.1T, 92.2CG, 118.1G, 119.1T, 291.1A,
309.1C, 309.2CC, 306.1G, 309.2CT, 315.1C, 316.1A, T60d, C86d, G229d, A249d,
A278d, T282d, dan C356d. Mutasi-mutasi ini dapat diusulkan sebagai mutasi khas
individu Indonesia