digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Basis data urutan DNA mitokondria (mtDNA) manusia sangat penting karena dapat digunakan dalam berbagai bidang misalnya forensik, medis, dan antropologi. Namun basis data mtDNA manusia Indonesia masih sangat terbatas, terutama daerah Hypervariable Segment II (HVSII). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan urutan HVSII mtDNA individu Indonesia, baik dari data primer maupun data sekunder. Strategi untuk mendapatkan urutan nukleotida tersebut adalah pengambilan sampel, lisis sel epitel rongga mulut dan sel darah, amplifikasi mtDNA hasil lisis melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan primer HVIIR dan HVIIF, dan penentuan urutan mtDNA dengan menggunakan teknik dideoksi Sanger. Selanjutnya dianalisis semua data urutan nukleotida tersebut untuk menentukan jumlah, jenis dan posisi mutasi dari data yang diperoleh. Elektroforesis hasil PCR mtDNA enam individu Indonesia menunjukkan pita berukuran 0,4 kb dan hasil sekuensing diperoleh 1853 pb. Hasil analisis menunjukkan ada 68 perbedaan dengan standar CRS, 48 diantaranya belum tercatat pada Mitomap yaitu : A82G, G85A, G90A, C295A, G69C, G79T, G81T, A82T, T83A, T88G, T89G, C280A, C296A, G316C, C317G, T321G, C330A, C345G, 350T, A361C, 68.1C, 81.1T, 83.1C, 91.1T, 92.2CG, 118.1G, 119.1T, 291.1A, 309.1C, 309.2CC, 306.1G, 309.2CT, 315.1C, 316.1A, T60d, C86d, G229d, A249d, A278d, T282d, dan C356d. Mutasi-mutasi ini dapat diusulkan sebagai mutasi khas individu Indonesia