Air bersih adalah salah satu sumber daya penting dan utama untuk kelangsungan
hidup manusia. Pencemaran air tentu saja akan berpengaruh terhadap seluruh
aktivitas manusia. Kurangnya pasokan air bersih bisa terjadi akibat adanya
pencemaran air yang tidak terkontrol salah satunya oleh pencemaran bakteri. Setiap
daerah saat ini telah melakukan pengujian kualitas air dua kali dalam setahun,
namun permasalahan yang masih ada hingga saat ini adalah pengujian kandungan
bakteri di dalam air perlu dilakukan secara terus-menerus kapanpun dibutuhkan dan
melaporkan hasil deteksi yang cepat kepada pengelola.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah alat yang dapat digunakan
untuk mendeteksi bakteri pada air dengan cepat. Pendeteksian dilakukan dengan
cara mengimplementasikan hubungan parameter fisika dan kimia. Parameter fisika
terdiri atas suhu, zat padat terlarut (total dissolve solid/TDS), kekeruhan, dan
parameter kimia terdiri atas tingkat keasaman pada air (pH). Parameter fisika dan
kimia ini dideteksi dengan menggunakan beberapa sensor dan terhubung ke internet
atau biasa dikenal dengan Internet of Things.
Penelitian ini menggunakan V-Model yang terdiri atas 3 fase yaitu project
definition, implementation, dan project test. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa apabila menggunakan parameter fisika dan kimia secara bersamaan
memerlukan isolasi terhadap sensor agar mengurangi inferensi terhadap kinerja
sensor. Pada proses kalibrasi sensor, hasil kalibrasi menunjukan sensor pH
memiliki nilai galat yang paling kecil dibandingkan sensor lainnya yaitu sebesar
0,2%. Penelitian ini telah berhasil melakukan deteksi E. Coli secara cepat
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.