digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Vincent NIM 23221049.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Estimasi kanal berbasis discrete Fourier transform (DFT) telah ditunjukkan mampu untuk memberikan peningkatan pada estimasi kanal dengan metode least square (LS) pada sistem generalized frequency division multiplexing (GFDM). Namun evaluasi yang ada dilakukan dengan asumsi bahwa panjang channel impulse response (CIR) diketahui dengan sempurna oleh penerima. Tanpanya, peningkatan dengan teknik berbasis DFT tidak dapat dicapai. Umumnya, panjang CIR tidak diketahui oleh penerima, sehingga nilai tersebut perlu diestimasi. Threshold dapat dikonstruksi dengan beberapa sampel pada hasil estimasi kanal LS untuk membedakan komponen kanal dengan interferensi serta derau. Penskalaan adaptif yang diusulkan mampu meningkatkan performa estimasi CIR dengan mengatur threshold sesuai dengan nilai signal-to-interference-ratio (SINR) sinyal. Untuk mengakomodasi penskalaan tersebut, sparse-preamble didesain agar penerima mampu mengestimasi SINR. Penskalaan adaptif dengan model eksponential menggunakan convergence rate controller bernilai 0,05 mampu memberikan hasil terbaik untuk area urban serta rural, dan estimasi panjang CIR dapat digunakan untuk merealisasikan teknik estimasi kanal berbasis DFT. Hasil yang didapatkan untuk area dengan menggunakan metode yang diusulkan mampu mendekati kondisi ideal, sedangkan pada area urban membutuhkan daya 0,5 dB lebih besar untuk mencapai symbol error rate (SER) yang sama dengan kondisi ideal pada 10-4 . Sebagai tambahan, penggunaan sparse-preamble membutuhkan daya 5,5 dB lebih rendah dibandingkan preamble konvensional untuk mencapai estimasi STO dengan MSE sebesar 10-1 , namun menimbulkan saturasi untuk estimasi carrier frequency offset (CFO) pada -50 dB saat signal-to-noise ratio (SNR) di atas 20 dB. Lebih lanjut lagi, metode yang diusulkan dapat diimplementasikan pada multiple-input multiple-output (MIMO)-GFDM, dan reliabilitas sistem juga meningkat untuk kedua area.