Estimasi kanal berbasis discrete Fourier transform (DFT) telah ditunjukkan
mampu untuk memberikan peningkatan pada estimasi kanal dengan metode least
square (LS) pada sistem generalized frequency division multiplexing (GFDM).
Namun evaluasi yang ada dilakukan dengan asumsi bahwa panjang channel
impulse response (CIR) diketahui dengan sempurna oleh penerima. Tanpanya,
peningkatan dengan teknik berbasis DFT tidak dapat dicapai. Umumnya, panjang
CIR tidak diketahui oleh penerima, sehingga nilai tersebut perlu diestimasi.
Threshold dapat dikonstruksi dengan beberapa sampel pada hasil estimasi kanal LS
untuk membedakan komponen kanal dengan interferensi serta derau. Penskalaan
adaptif yang diusulkan mampu meningkatkan performa estimasi CIR dengan
mengatur threshold sesuai dengan nilai signal-to-interference-ratio (SINR) sinyal.
Untuk mengakomodasi penskalaan tersebut, sparse-preamble didesain agar
penerima mampu mengestimasi SINR. Penskalaan adaptif dengan model
eksponential menggunakan convergence rate controller bernilai 0,05 mampu
memberikan hasil terbaik untuk area urban serta rural, dan estimasi panjang CIR
dapat digunakan untuk merealisasikan teknik estimasi kanal berbasis DFT. Hasil
yang didapatkan untuk area dengan menggunakan metode yang diusulkan mampu
mendekati kondisi ideal, sedangkan pada area urban membutuhkan daya 0,5 dB
lebih besar untuk mencapai symbol error rate (SER) yang sama dengan kondisi
ideal pada 10-4
. Sebagai tambahan, penggunaan sparse-preamble membutuhkan
daya 5,5 dB lebih rendah dibandingkan preamble konvensional untuk mencapai
estimasi STO dengan MSE sebesar 10-1
, namun menimbulkan saturasi untuk
estimasi carrier frequency offset (CFO) pada -50 dB saat signal-to-noise ratio
(SNR) di atas 20 dB. Lebih lanjut lagi, metode yang diusulkan dapat
diimplementasikan pada multiple-input multiple-output (MIMO)-GFDM, dan
reliabilitas sistem juga meningkat untuk kedua area.