digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ratna Mustika Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu sumber daya alam yang akan selalu dimanfaatkan pada aktifitas penduduk adalah lahan. Lahan merupakan bagian daratan yang meliputi tanah beserta seluruh aspek yang mempengaruhinya baik secara alami maupun buatan. Lahan memiliki sifat yang tetap, jumlahnya terbatas dan tidak dapat diubah. Pelaksanaan aktifitas penduduk akan selalu menggunakan lahan sebagai tempat melakukan kegiatan aktifitas dan akan berpengaruh terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai yang dihasilkan dari barang dan jasa yang diproduksi pada suatu wilayah dalam waktu tertentu. Provinsi Lampung yang terletak di wilayah yang strategis karena sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, yaitu penghubung pulau jawa dan Pulau Sumatera sehingga banyak diakses oleh masyarakat baik dari pulau jawa, pulau sumatera, atau wilayah lain di Indonesia ini merupakan provinsi terpadat ke tiga di pulau sumatera setelah provinsi sumatera utara dan provinsi sumatra selatan, jumlah penduduk Provinsi Lampung pada tahun 2014 sebesar 8.026191 jiwa hingga tahun 2021 jumlah penduduk semakin meningkat menjadi sebesar 9.081.792 jiwa, kenaikan jumlah penduduk di Provinsi Lampung tersebut akan diikuti dengan kebutuhan akan tempat dan juga sarana untuk melakukan aktifitas kehidupan masyarakat. Memiliki jumlah penduduk dan aktifitas penduduk yang tinggi diberbagai sektor akan berpengaruh terhadap pendapatan daerah provinsi lampung dan akan membutuhkan lahan sebagai tempat melakukan aktifitas. oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan antara luasan penggunaan lahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Lampung untuk melihat seberapa besar pengaruh kegiatan penduduk dengan luasan tutupan lahan wilayah di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data nilai PDRB provinsi lampung pada tahun 2014 hingga tahun 2021 yang di peroleh dari badan pusat statistika provinsi lampung, dan menggunakan data luasan tutupan lahan yang diperoleh dari hasil klasifikasi citra landsat 8 tahun 2014 hingga tahun 2021. Hasil klasifikasi telah dilakukan uji akurasi dengan nilai overall accuracy yang dihasilkan pada klasifikasi tahun 2014 adalah 94.8%, klasifikasi tahun 2018 adalah 90.6% dan klasifikasi tahun 2021 adalah 91.3 % nilai yang dihasilkan pada tiga tahun klasifikasi tersebut dapat dikategorikan sangat baik. Terdapat 7 kelas hasil klasifikasi tutupan lahan yang meliputi lahan sawah, lahan terbangun, lahan hutan, lahan perkebunan, lahan badan air, lahan tambak dan lahan kosong. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini berupa analisis korelasi dan analisis regresi linier dengan menggunakan gabungan antara data time series dan data cross section yang biasa disebut data panel. Hasil analisis korelasi didapatkan bahwa nilai PDRB secara total berkorelasi dengan tutupan lahan terbangun, PDRB sektor pertanian berkorelasi dengan tutupan lahan sawah, lahan terbangun dan lahan tambak, PDRB sektor konstruksi dan PDRB sektor industri pengolahan berkorelasi dengan tutupan lahan terbangun, serta PDRB sektor real estat tidak berkorelasi dengan tutupan lahan kelas apapun. Nilai PDRB yang memiliki korelasi dengan luasan tutupan lahan dilakukan analisis regresi linier data panel. Hasil dari perhitungan regresi linier data panel didapatkan bahwa perubahan luasan tutupan lahan terbangun di Provinsi Lampung tidak berpengaruh terhadap besar nilai PDRB total di Provinsi lampung namun tutupan lahan terbangun berpengaruh negatif terhadap PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dan berpengaruh positif terhadap PDRB sektor industri pengolahan serta PDRB sektor konstruksi. Untuk luasan tutupan lahan sawah dan lahan tambak berpengaruh positif terhadap PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.