digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Wildan Ilhami Akbar
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Thesis desain ini mengangkat sebuah kekosongan dalam arsitektur. Kekosongan yang menggambarkan keadaan dimana manusia sudah melepas sifat keduniawian dan lebih berfokus kepada diri mereka sendiri dan alam sekitar. Studi kasus pada thesis ini adalah pengikut ajaran Samin yang terdapat pada desa Klopoduwur, Blora, Jawa Tengah. Permasalahan utama adalah tidak ada presentasi ajaran Samin terhadap dunia luar dan ketidakpahaman dunia luar terhadap Samin itu sendiri. Dunia luar hanya mengenal Samin sebagai sekumpulan orang polos tanpa mengentahui ajaran dan tujuan Samin ini diciptakan. Respon pemerintah berupa pemberian fasilitas-fasilitas umum yang tidak mempresentasikan Samin sehingga kerap menimbulkan ketidak-pahaman antara dunia luar terhadap Samin. Thesis ini menggunakan pendekatan interpretasi dari Serat Wedhatama yang ditulis oleh Mangkunegara IV yang pada salah satu bab menjelaskan tentang tahapan untuk mencapai Suwung, yaitu Sembah Raga, Sembah Cipta, Sembah Jiwa, dan Sembah Rasa. Keempat tahapan tersebut dienkripsikan menjadi sebuah perjalanan linear yang harus dilewati secara berurutan untuk mencapai tahapan Suwung. Fasilitas Ziarah merupakan hasil dari konsep rancangan, dimana manusia melalui sebuah perjalanan spiritual Samin. Secara umum dikelompokkan menjadi empat tahapan, yaitu:1)Sembah Raga sebagai tahapan dimana para tamu mempelajari aturan-aturan atau syariat Samin, 2) Sembah Raga, dimana para tamu mulai mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari melalui olah jasmani dan rohani, 3) Sembah Cipta sebagai tahapan meditasi khusus ketika ritual malam selasa kliwon berlangsung, 4) Sembah Rasa, dimana manusia dapat merasakan perasaan Suwung dalam diri mereka. Thesis ini mencoba untuk mengkonkritkan sebuah pemikiran abstrak menjadi sebuah tahapan-tahapan mendesain.