digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1992 TS PP ADNAN 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1992 TS PP ADNAN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mangostin terhadap fungsi reproduksi mencit Swiss Webster. Mangostin dilarutkan dalam minyak kacang dan disuntikkan secara subkutan. Pada pengujian terhadap kehamilan, mangostin diuji pengaruhnya terhadap 3 periode kehamilan, masing-masing umur kehamilan 1-4 hari (pra-implantasi), 6-9 hari (implantasi awal), 14-17 hari (implantasi lanjut). Pada pengujian terhadap pra-implantasi, dosis yang digunakan adalah 10, 25 dan 50 mg/kg b.b., sedang kepada kedua kelompok lainnya digunakan dosis 50 mg/kg b.b. Mangostin disuntikkan setiap hari selama periode kehamilan yang diuji. Penampilan reproduksi mencit diamati pada umur kehamilan 18 hari. Pada mencit yang sedang menyusui, mangostin dengan dosis 50 mg/ kg b.b. diberikan selang satu hari selama periode laktasi yang dimulai pada hari postnatal-0. Pada pengujian terhadap siklus estrus, mangostin dengan dosis 50 mg/kg b.b. diberikan selang satu hari se-lama 20 hari, dimulai pada saat mencit berada dalam fase diestrus. Pengamatan dilakukan terhadap persentase mencit yang berada dalam fase estrus dan skor apusan vagina mencit perlakuan. Mangostin diuji pula terhadap pertumbuhan uterus mencit muda umur 25 hari selama 3 hari berturutturut. Diperoleh hasil bahwa mangostin nyata meningkatkana persentase kehilangan gestasi dan kematian pasca-implantasi, sehingga menurunkan persentase implantasi dan jumlah fetus hidup. Selama periode laktasi, berat badan anak mencit perlakuan lebih rendah dibanding kontrol, akan tetapi jumlah anak yang mati Udall berbeda dibanding kontrol. Mangostin meningkatkan persentase mencit yang berada dalam fase estrus pada sikius estrus pertama dan kedua yang ditunjang dengan tingginya nilai skor apusan vagina. Mangostin dapat meningkatkan berat uterus dan menyebabkan dinding uterus lebih tebal dari kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mangos-tin bersifat estrogenik, dapat mengganggu kehamilan bila diberikan pada periode pra-implantasi dan pasca-implantasi awal, serta mengganggu laktasi.