2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-COVER.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-BAB 1.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-BAB 2.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-BAB 3.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-BAB 4.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-BAB 5.pdf
2001 TS PP ADI WAHYU NADIRI 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Power control (PC) adalah pengaturan daya terima pada sistem seluler yang membuat kualitas penerimaan sinyal semua pemakai (user) relatif sama besar. Setiap pemakai ditandai satu mobile station (MS). Tanpa PC, kualitas penerimaan MS yang dekat dengan base station (BS) akan iebih besar dibandingkan dengan yang jaraknya jauh, hal ini dikarenakan daya yang diterima BS berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Fenomena ini dikenal dengan near-kr effect Power control dibagi menjadi dua metoda, yaitu power based dan Signal to Noise Ratio (SNR) based Power based mernbuat daya terima di BS relatif sama besar, sedangkan SNR based menyamakan kualitas. Kualitas yang dimaksudkan adalah SNR, yaitu perbandingan daya diinginkan dengan total daya tidak diinginkan ditambah Additive White Gaussian Noise (AWGN).
Prinsip PC adalah meminta MS menaikkan daya pancar jika yang diterima kurang dari target. Sebaliknya, jika yang diterima melebihi, MS harus menurunkan daya pancamya. Proses ini berlaku untuk powerbaseddan SNR based
Penelitian ini membandingkan power based dan SNR based PC, terutama dalam lingkup kajian satu sel yang berada dalam bangunan (indoor), yang menggunakan Code Division Multiple Access (COMA). Akan dicari juga parameter-parameter optimum yang dipakai sistem. Dan penelitian yang dilakukan, PC untuk indoor sama seperti kondisi lainnya, yang membedakan adalah efek pantulan dan hambatan (obstruction) yang terjadi.
Pada penambahan MS, power based akan menurunkan kualitas rata-rata sekitar 1-2 dB, sedangkan SNR based akan menaikkan daya pancamya sekitar 1-2 dB. Untuk pengurangan MS, power based akan menaikkan kualitas, sedangkan SNR based akan menurunkan daya pancar.
Range dinamis indoor diusulkan untuk dinaikkan dari standard IS-95, 86 dB menjadi 116 dB, untuk mengakomodasikan path loss yang tidak terlalu besar. Dengan memakai harga standard, akan timbul ketidakstabilan sistem untuk kasus tertentu.
Penentuan daya pancar awal MS juga mempengaruhi kestabilan awal sistem, terutama jika ada penambahan MS dalam sel. Untuk kinerja terbaik, digunakan daya pancar awal sekecil mungkin. Dari penelitian ini diusulkan harga yang didapat dari Effective Radiated Power (ERP) dikurangi rangedinamis, yaitu sebesar-110,15 dBW.
Dari basil simulasi, didapatkan rata-rata outage 0,47761 % (9,6 Kbps) dan 0,84821 % (14,4 Kbps), keduanya untuk suara. Semakin tinggi rate suara, semakin banyak MS, atau semakin rendah target SNR, outage yang didapatkan akan meningkat.