COVER Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
BAB1 Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
BAB2 Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
BAB3 Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
BAB4 Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
BAB5 Salwa Alfa Ni'am Putri
EMBARGO  2026-03-02 
EMBARGO  2026-03-02 
Lipase (EC 3.1.1.3) merupakan salah satu enzim hidrolase yang banyak digunakan di
bidang industri seperti industri makanan, obat-obatan, detergen, biodiesel dll sehingga
produksi lipase dalam jumlah banyak sangat dibutuhkan. Namun kendala yang harus
dihadapi yaitu harga enzim yang relatif mahal dan enzim dapat terdenaturasi pada suhu
tinggi. Lipase ITB1.1 merupakan enzim termostabil yang mampu mempertahankan
aktivitasnya hingga suhu 80 oC dan dapat digunakan sebagai katalis pada reaksi
transesterifikasi untuk produksi biodiesel. Pada penelitian sebelumnya lipase ITB1.1
telah berhasil diekspresikan pada sel inang Escherichia coli. Pada penelitian ini
plasmid pPICZ?A yang memiliki gen pengkode lipase ITB1.1 ditransformasikan
dalam sel inang P. pastoris GSS15. Hasil ekspresi berupa lipase ITB1.1 rekombinan
selanjutnya dimurnikan dengan kromatografi afinitas Ni-NTA, diamobilisasi, dan
digunakan sebagai katalis dalam produksi biodiesel. Lipase rekombinan diproduksi
dalam inkubator shaker suhu 30 oC dengan kecepatan pengocokan 180 rpm dan
diinduksi dengan konsentrasi metanol optimum yaitu 2% selama 6 hari. Uji aktivitas
hidrolisis dilakukan pada pH 8 dan suhu 70 oC selama 15 menit menggunakan substrat
pNPD (4-nitrofenil dekanoat). Aktivitas spesifik lipase murni (8,1712 ± 0,07 U/mg)
meningkat 24 kali dibandingakan dengan ekstrak kasarnya (0,3373 ± 0,03 U/mg).
Amobilisasi enzim lipase ITB1.1 dilakukan dengan mengkombinasikan metode
Bioimprinting dengan Cross Linked Protein Coated Microcrystals (IM-CLPCMC).
Setiap tahap amobilisasi terbukti mampu meningkatkan performa enzim berdasakan
persen konversi reaksi transesterifikasi, yaitu metode Bioimprinting menghasilkan 6,88
%, metode Bioimprinting Protein Coated Microcrystals (IM-PCMC) menghasilkan
12,15 % dan IM-CLPCMC menghasilkan 17,6%. Enzim amobil mampu
mempertahankan 85% aktivitasnya hingga 9 kali pengulangan dan mampu
mempertahankan aktifitasnya hingga 91% dalam penyimpanan suhu 4 oC selama 20
hari. Enzim lipase ITB1.1 bebas menghasilkan persen konversi transesterifikasi sebesar
17,8%, sedangkan persen konversi untuk enzim amobil sebesar 17,6%. Dalam
penelitian ini, lipase ITB1.1 bebas maupun amobil digunakan sebagai katalis pada
reaksi transesterifikasi untuk produksi biodiesel. Produksi biodiesel dengan
perbandingan rasio minyak goreng dan metanol 1:6 menghasilkan metil ester 2,25 kali
lebih besar dibandingkan dengan rasio 1:4. Karakterisasi biodiesel menggunakan GC MS menunjukkan terbentuknya metil palmitat sebesar 82,8% untuk enzim bebas dan
82,2% untuk enzim amobil. Jenis pelarut berpengaruh terhadap aktivitas enzim lipase
ITB1.1 bebas dalam mengkatalisis produksi biodiesel. Terjadi penurunan aktivitas
ketika pelarut diganti dari t-butanol menjadi n-heksana. Namun efek ini tidak teramati
pada enzim amobil. Aktivitas enzim amobil tidak terlalu berbeda pada penggunaan
kedua pelarut tersebut.