digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bencana tsunami seringkali memberi dampak kerusakan serius pada area di sekitar pantai. Kejadian tsunami ditimbulkan oleh beberapa hal seperti gempa bumi, tanah longsor, atau sebab lainnya. Saat terjadi gempa bumi di dasar laut dalam, gelombang tsunami yang terbentuk berpropagasi menuju pantai. Saat gelombang memasuki perairan laut dangkal, terjadi pemuncakan amplitudo gelombang atau amplifikasi. Amplifikasi gelombang perlu diperhitungkan sebab berkaitan dengan luasnya daerah hempasan gelombang yang menghantam pesisir pantai. Salah satu contoh amplifikasi yang mudah diamati adalah fenomena shoaling, yaitu peristiwa pemuncakan amplitudo gelombang akibat berkurangnya kedalaman air laut. Fenomena shoaling tidak terjadi apabila dasar laut rata. Pada tesis ini, metoda spektral diterapkan untuk mensimulasikan berbagai kasus propagasi gelombang; menggunakan persamaan transport, Shallow Water Equation (SWE) linier 1-dimensi dan 2-dimensi. Berbagai kasus propagasi gelombang pada dasar rata telah berhasil disimulasikan, yaitu propagasi gelombang transport; gelombang standing-wave dan N-wave 1-dimensi; serta gelombang N-wave 2-dimensi. Kajian tesis ini berfokus pada fenomena pemuncakan gelombang yang ditemui pada propagasi gelombang air dangkal 2-dimensi di atas dasar rata dengan gelombang awal N-wave.