Jumlah kendaraan bermotor besar atau Heavy Goods Vehicle (HGV) di Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 5,68% pertahun berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Indonesia kurun 2014-2018. Peningkatan ini menaikkan resiko kasus
kecelakaan underride antara HGV dengan kendaraan penumpang. Kecelakaan ini
memiliki tingkat fatalitas yang sangat tinggi. Data dari National Highway Traffic
Safety Administration (NHTSA) menyebutkan kecelakaan underride memiliki
persentase fatalitas 14% atau kedua teratas setelah kasus frontal crash.
Tingginya tingkat fatalitas mendorong banyak riset dikembangkan pada struktur
passive protection system yang disebut Rear Underride Protection (RUP).
Struktur ini berfungsi meminimalisir injury severity rate dengan mengeliminasi
terjadinya structure mismatch. Mengacu pada regulasi Canada Motor Vehicle
Safety Standard (CMVSS) No. 223, struktur RUP harus mampu menahan beban
rear impact minimum 350 KN dan menyerap energi sebesar 20 KJ.
Dari persyaratan tersebut, dilakukan riset untuk mengembangkan performa RUP
dengan strategi space frame structure. Inovasi ini banyak diaplikasikan pada
industri struktur ringan untuk mendapatkan komponen yang kuat dan juga ringan.
Studi parametrik pada beberapa variasi dilakukan untuk mendapatkan konfigurasi
RUP yang optimal. Variasi yang disimulasikan yaitu perbedaan bentuk geometri
cross section, dan strategi connection antar komponen.
Proses simulasi numerik berbasis finite element method (FEM) dilakukan melalui
software explisit dynamics LS-DYNA. Struktur RUP dimodelkan menggunakan
elemen 2D-shell dengan material isotropik mild steel dan AA 6061-T6. Dari hasil
simulasi beban quasistatic kecepatan 0,5 mm/ms pada setengah dari panjang
komponen guard, konfigurasi struktur RUP-Space Frame dengan bolt attachment
tipe M-14 dapat menghasilkan performa Peak Force (PF) 281 KN dengan Energy
Absorption (EA) sebesar 21,1 KJ. Performa ini cukup comparable terhadap hasil
pengujian rear impact RUP-Wabash trailer dengan selisih EA sebesar 1,86%.