digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Chasanah Nur Ikayanti
PUBLIC Dewi Supryati

Penempatan objek pada suatu media merupakan salah satu permasalahan cutting and packing. Permasalahan penempatan pada umumnya berhubungan dengan bentuk yang regular, masalah nesting berbeda dari masalah cutting & packing 2D pada umumnya karena bentuk potongan yang tidak beraturan. Bentuk tidak beraturan membutuhkan penanganan geometri yang tidak sepele. Hasil dari permasalahan nesting yaitu layout yang feasible untuk bentuk part yang tidak beraturan. Penempatan objek secara acak mengakibatkan waste area, semakin besar waste area semakin banyak media penempatan yang dibutuhkan. Sehingga akan berdampak pada total waktu proses. Permasalahan penempatan bertujuan untuk memaksimasi jumlah part yang akan diangkut pada board agar jumlah board yang dibutuhkan minimum, sehingga waktu proses dapat lebih cepat. Penempatan part ke dalam media board merupakan permasalahan yang sulit karena terdapat beberapa pertimbangan seperti orientasi penempatan part, batasan luas dan berat maksimum board. Pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan dotted-board model yang dikembangkan oleh Toledo (2013) dan Al- Theeb (2021) sebagai model acuan dan referensi untuk pengembangan model. Namun, dotted-board model pada penelitian sebelumnya secara penggunaannya tidak menjelaskan implementasi dotted terhadap luas maupun bentuk. Pada penelitian ini model dotted-board mengusulkan model matematika yang digunakan untuk merepresentasikan penempatan part pada board dengan memeriksa kesesuaian bentuk part dengan jumlah dotted secara horizontal dan vertikal. Jika jumlah part dan dotted banyak, maka jumlah variabel keputusan (biner) akan semakin besar dan tidak dapat diselesaikan secara optimasi. Sehingga penelitian ini mengusulkan secara heuristik dengan pengembangan model matematis dan menambahkan constraint berat. Model heuristik yang digunakan dengan variabel keputusan yaitu jumlah part yang ditempatkan pada board dengan batasan luas dan berat maksimum. Pengambilan bentuk part diambil secara acak yang terdapat pada suatu batch proses produksi. Seluruh part dalam antrian harus ditempatkan pada board dalam dimensi yang sudah ditentukan dan tidak terjadi overlapping antar part. Dalam pembentukan solusi layout yang feasible pada model ini tidak mempertimbangkan rotasi orientasi dalam prosedur penempatan maupun pada fungsi pembatasnya. Pengembangan model ini juga mempertimbangkan ketika suatu part memiliki luas yang melebihi atau lebih besar dari salah satu sisi suatu board yang membuat penempatan menjadi tidak feasible karena part melebihi atau overlap dari board dan pertimbangan berat part. Uji coba pengaplikasian model menggunakan 4 tipe part dengan luas board 600 satuan luas dan berat maksimum 300 satuan berat, diperoleh jumlah maksimum part yang ditempatkan pada board sebanyak 36part dengan gap luas 0,041% dan gap berat 0,006%. Dengan menggunakan data hipotetik untuk melakukan proses surface treatment 500part maka dibutuhkan waktu 2.602 menit.