COVER Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aumedi Wibisana Pratama S
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Persamaan Landau-Lifshitz-Gilbert (LLG) menunjukkan gerak presesi magnetisasi
dalam sebuah bahan magnetik yang dieksitasi oleh medan magnetik eksternal. Spin
individu elektron-elektron dalam bahan magnetik yang tereksitasi dapat berpresesi
membentuk magnon. Sementara itu, polariton tumbuh dari interaksi cahaya-materi
yang kuat. Magnon-polariton merupakan sebuah jenis polariton yang dihasilkan
dari interaksi antara bahan magnetik yang tereksitasi dan suatu gelombang
elektromagnetik yang masuk ke bahan. Keberadaan mereka ditunjukkan oleh kurva
dispersif yang terbelah menjadi dua bagian dan memiliki sebuah anticrossing.
Tugas akhir ini menunjukkan interaksi tersebut melalui penyelesaian persamaan
LLG dan gelombang Maxwell dalam bahan secara simultan. Aproksimasi frekuensi
yang dekat dengan frekuensi resonansi mode elektromagnet dan mode magnon
memberikan kurva yang memiliki splitting dan anticrossing yang dijumpai pada
kurva dispersif magnon-polariton. Interaksi magnon-polariton dapat dipengaruhi
oleh geometri resonator. Resonator yang digunakan oleh tugas akhir ini adalah
ISRR yang diberi microstrip. Kekuatan coupling dapat diatur dengan memutar
orientasi ISRR terhadap microstrip. Mode magnon akan mengalami damping yang
lebih rendah ketika besar medan magnet oleh ISRR lebih besar daripada microstrip.
Interaksi magnon-polariton ini memiliki potensi aplikasi pada bidang spintronik.