Pada disertasi ini, dua buah model deterministik berupa persamaan diferensial biasa
tak linier dibangun untuk menjelaskan transmisi penyakit menular dua patogen.
Kasus infeksi dua patogen penting untuk dibahas karena dapat memparparah
suatu penyakit menular hingga menyebabkan kematian. Selanjutnya, diperkenalkan
model pertama yang menjelaskan penyebaran penyakit influenza dan
penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dengan mempertimbangkan faktor
peluruhan imun, kasus koinfeksi individu, dan faktor terinfeksi kembalinya
individu dengan patogen lain. Model pertama merupakan transmisi penyakit dua
patogen yang keduanya ditularkan secara langsung. Model kedua adalah model
sederhana koendemik COVID-19 dan dengue dengan proses penularan ditularkan
secara langsung dan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti. Dari kedua model
diperoleh syarat kestabilan masing-masing titik ekuilibrium. Ada empat buah titik
ekuilibrium dari masing-masing model, yaitu: satu titik bebas penyakit, dua titik
endemik, dan satu titik koeksistensi. Analisis kestabilan untuk titik bebas penyakit
dan titik endemik dijelaskan secara analitik yang berkaitan dengan rasio reproduksi
dasar. Simulasi numerik diberikan untuk himpunan parameter tertentu untuk
mengeksplorasi kondisi koeksistensi. Pada model pertama, koeksistensi yang stabil
terjadi untuk laju koinfeksi yang relatif besar dan bifurkasi Hopf muncul pada dua
nilai laju koinfeksi yang berbeda. Untuk model kedua, laju infeksi dari masingmasing
patogen yang relatif besar menyebabkan kondisi koeksistensi terjadi dan
bifurkasi Hopf juga terjadi dengan dua nilai laju infeksi berbeda. Kemudian, limit
cycle yang stabil muncul antara dua titik bifurkasi Hopf untuk kedua model. Studi
ini mengindetifikasi peningkatan nilai periode dari limit cycle seiring laju infeksi
atau laju koinfeksi meningkat dan menurun setelah mencapai nilai maksimum.
Periode limit cycle dari model koendemik lebih lama dibandingkan dengan model
koinfeksi. Dengan demikian, laju kontak manusia dengan manusia lainnya yang
terinfeksi, serta kontak manusia dengan nyamuk merupakan faktor penting dalam
pengendalian penyakit musiman termasuk koinfeksi.