ABSTRAK MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 MOHAMAD RIYADI
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu masalah irigasi alur (furrow irrigation) adalah menentukan lebar optimal
alur agar ketersediaan air dalam tanah cukup untuk kebutuhan tanaman. Diasumsikan
bahwa tanaman sejenis dan tanah homogen, sehingga alur dianggap simetri. Karena jumlah
dan panjang alur tak hingga, pola aliran dapat dipandang dalam arah 2 dimensi: arah
horizontal dan vertikal. Pemodelan penyerapan air dalam tanah tak jenuh dibangun dari
hukum Darcy dan hukum kekekalan massa yang menghasilkan persamaan Richard. Persamaan
ini kemudian ditransformasi menjadi persamaan diferensial linear menggunakan
transformasi Kirchho. Solusi persamaan yang terbentuk akan dikaji dengan pendekatan
dua metode: teknik Fourier dan metode numerik. Metode numerik yang digunakan adalah
metode beda hingga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pendekatan kedua metode menghasilkan
solusi yang hampir sama. Lebar alur optimal ditentukan dengan membandingkan
potensial suction tanah terhadap potensial suction tanah minimum agar tanaman bisa
mengambil air dari tanah tersebut.