digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-COVER.pdf


2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-BAB 1.pdf

2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-bab 2.pdf

2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-bab 3.pdf

2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-bab 4.pdf

2007 TA PP Yusron Katriono Dwi Hermawan 1-pustaka.pdf

Abstrak: Krisis pasokan bijih besi untuk industri besi dan baja terjadi di Indonesia. Di sisi lain, pasokan bahan baku untuk industri ini masih bergantung pada luar negeri. Di Indonesia ketersediaan bijih laterit melimpah. Namun, selama ini bijih laterit hanya dimanfaatkan sebagai sumber utama nikel. Bijih laterit diketahui memiliki kandungan besi yang cukup tinggi dan memiliki karakteristik yang kompleks karena mengandung clay minerals dan air kristal. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kandungan besi dari bijih besi besi laterit asal Bukit Besi, Kalimantan dengan mengurangi kandungan mineral pengotor yaitu Al2O3 dan SiO2. Metoda yang dipilih adalah flotasi kationik kebalikan menggunakan kolektor amine. Penentuan kondisi optimum proses flotasi dilakukan dengan memvariasikan: pH pulp, fraksi ukuran, persen solid, dan dosis kolektor di dalam umpan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa peningkatan kadar Fe mencapai 10,47% sedangkan pengurangan kadar SiO2 mencapai 5,57% dan Al2O3 8,57%.