COVER - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahel Drupadi Chandepanembrama
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Rahel Drupadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pulau Sabu di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah di Indonesia dengan rata-rata kecerahan langit paling tinggi sehingga probabilitas keberhasilan pengamatan di sana pun cukup baik. Tujuan penelitian ini adalah meninjau serta memetakan kondisi polusi cahaya di Pulau Sabu dan menentukan lokasi paling ideal untuk pengembangan potensi astrowisata di Pulau Sabu. Penelitian bersifat deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan studi dokumentasi. Data diambil dari website Light Pollution Map serta citra earth irradiance diperoleh dari sumber data VIIRS-DNB. Data yang telah disortir kemudian dibuat menjadi peta sebaran polusi cahaya di Pulau Sabu. Data elevasi diukur menggunakan Global Positioning System (GPS). Untuk data kecerahan langit malam diukur menggunakan Sky Quality Meter (SQM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi polusi cahaya Pulau Sabu dapat dikategorikan baik dan nyaman untuk kegiatan astrowisata dan lokasi pengembangan potensi astrowisata.