BAB 1 M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA M.Murtadho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN) yang disusun pada tahun
2015, salah satu industri strategis yang direncanakan akan dikembangkan untuk
pembangunan nasional yaitu industri dirgantara (aerospace industry). Material
untuk komponen dirgantara dapat dikembangkan di dalam negeri, namun material
dirgantara harus mempunyai kriteria yang harus dicapai yaitu ketangguhan,
ketahanan di temperatur tinggi (creep), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang
tinggi, tahan oksidasi, namun juga memiliki massa jenis yang rendah. Material
yang memiliki potensi sebagai material dirgantara yaitu paduan entropi tinggi
(high entropy alloy). Sifat dari paduan entropi tinggi sangat berkaitan dengan
mekanisme salah tumpuk yang ada pada paduan. Salah tumpuk pada paduan
ditunjukkan dengan energi salah tumpuk atau stacking fault energy (SFE)
sehingga sifat dari paduan entropi tinggi dapat dimodifikasi dengan mengatur nilai
dari SFE.
Serangkaian simulasi perhitungan SFE paduan CoCrNiFeAl dan CoCrNiFeSi
telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh komposisi unsur yang ada serta
temperatur terhadap nilai SFE paduan. Perhitungan pengaruh temperatur terhadap
nilai SFE dilakukan melalui simulasi perhitungan termodinamika pada rentang
temperatur 0-1127oC. Untuk mengetahui pengaruh komposisi unsur, dilakukan
perhitungan dengan metode termodinamika dengan variasi setiap unsur hingga
35% dan dilakukan perhitungan dengan metode first-principles dengan variasi
unsur dengan menggantikan unsur Al, Fe, dan Si dengan unsur Cr hingga 13%.
Pada metode first-principles, dilakukan juga perhitungan untuk mengetahui
struktur elektronik dari paduan CoCrNiFeAl dan CoCrNiFeSi. Hasil SFE yang
ada pada kedua metode lalu dibandingkan satu sama lain dan dihubungkan dengan
sifat mekanik yang dimunculkan sehingga dapat dianalisis desain paduan
sehingga dapat mendekati sifat pada material dirgantara. Metode first-principles
dilakukan pada temperatur absolute zero (0oK).
Pada perhitungan termodinamika, nilai SFE paduan CoCrNiFeAl yaitu 90,88
mJ/m2 dan dapat meningkat dengan pengaruh penambahan unsur Co, Ni, Fe, dan
Al serta pengurangan Cr. Sedangkan nilai SFE paduan CoCrNiFeSi yaitu 14,47
mJ/m2 dan dapat meningkat dengan pengaruh penambahan unsur Co, Ni, dan Fe
serta pengurangan Cr dan Si. Nilai SFE juga meningkat seiring dengan
meningkatnya temperatur. Pada perhitungan first-principles, nilai SFE pada
paduan CoCrNiFeAl sebesar 143,20 mJ/m2 dan nilai SFE dari CoCrFeNiSi
sebesar 85,91 mJ/m2. Pada paduan CoCrNiFeAl, nilai SFE menurun dengan
penambahan unsur Cr dan pengurangan unsur Fe dan Al. Pada paduan
CoCrNiFeSi, nilai SFE akan semakin rendah seiring dengan penambahan Cr dan
pengurangan unsur Fe dan Si. Nilai SFE dapat dianalisis dari perubahan struktur
elektronik dari paduan CoCrNiFeAl dan CoCrNiFeSi melalui analisis charge
density, serta analisis dengan density of states (DOS).