digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Hanif Gunawan
PUBLIC Alice Diniarti

Bambu diketahui sebagai spesies cepat tumbuh yang umum dijadikan alternatif material pengganti kayu hutan, namun pengerjaan bambu masih banyak menghasilkan limbah yang tidak termanfaatkan. Limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dari papan partikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengempaan terhadap karakteristik papan partikel kayu sengon (Falcataria moluccana), campuran kayu sengon dan bambu wulung, serta bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Pengujian keterbasahan menggunakan metode tinggi air absorpsi terkoreksi (TAAT) dilakukan terhadap partikel sengon dan bambu wulung untuk menentukan sifat keterbasahan partikel. Penelitian menggunakan desain eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap karakteristik 3 jenis papan yang dibuat berdasarkan komposisi berat substrat (100% kayu sengon (J1); 50% kayu sengon dan 50% bambu wulung (J2); 100% bambu wulung (J3)). Partikel sengon berukuran 18 mesh dan bambu wulung berukuran 6 mesh dicampurkan urea formaldehida dengan kadar 15% berat kering tanur partikel, kemudian dikempa pada 3 variasi suhu kempa (120oC (K1), 130oC (K2) dan 140oC (K3)) dan tekanan 2 MPa selama 10 menit. Papan partikel diuji kualitasnya terhadap kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, daya serap air, MOE, MOR, IB dan kuat tarik sekrup sesuai standar JIS A 5908:2003. Hasil uji kemudian dianalisis secara statistik dengan ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil uji keterbasahan menunjukkan bambu wulung memiliki keterbasahan lebih tinggi (130,04 cm TAAT) dibandingkan kayu sengon (91,16 cm TAAT). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa suhu pengempaan berpengaruh signifikan terhadap kadar air (5,56% - 9,62%), kerapatan (0,5 - 0,61 gr/cm3), daya serap air (70,81% - 132,61%), pengembangan tebal (8,44% - 17,38%), MOE (2053,96 – 7121,48 kg/cm2), MOR (10,69 – 116,39 kg/cm2) dan IB (0,97 – 6,18 kg/cm2) semua papan partikel, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kuat tarik sekrup (26,4 – 48,59 kg) di semua papan. Papan partikel yang dikempa pada suhu 140oC memenuhi standar JIS A 5908:2003 tipe 8 kecuali MOE, sehingga disimpulkan pengempaan pada suhu 140oC dapat membantu menghasilkan papan partikel yang berkualitas.