Oseanarium adalah akuarium raksasa yang digunakan untuk memelihara biota laut
sebagai kegiatan konservasi. Keberhasilan oseanarium ditentukan oleh kondisi kualitas air
laut dan siklus nitrogen. Penelitian yang dilakukan di PIAMARI ini mencoba untuk
mengukur parameter kualitas air dan memodelkan siklus nitrogen. Pengukuran yang
mencakup parameter suhu, pH, salinitas, DO, TDS, dan nutrien dilakukan 4 kali setiap
harinya sejak 20 September hingga 19 Oktober 2021.
Kualitas air laut yang digunakan sebagai air baku oseanarium memiliki kesesuaian
71,42% terhadap nilai optimumnya. Setelah ditampung dan diolah di ground water tank
(GWT), kesesuaiannya meningkat menjadi 85,71% dan kembali turun menjadi 57,14%
setelah berada di oseanarium. Korelasi yang cukup signifikan didapatkan antara parameter
DO dengan suhu air laut dan DO dengan pH (berturut-turut R=-0,34 dan R=0,35), sementara
korelasi antara suhu air laut dengan pH dan suhu air laut dengan salinitas sangat lemah
(berturut-turut R=-0,21 dan R=-0,06).
Oseanarium menghasilkan ammonia yang konsentrasinya terus meningkat secara
cepat, mencapai maksimum 3 mg/l di hari ke-10 dan berkurang secara cepat dan mencapai
kondisi steady state dengan konsentrasi sekitar 0,6 mg/l di hari ke-35. Di hari ke-5 ion
ammonuim mulai dioksidasi menjadi ion nitrit, dan setelah hari ke-10 ion nitrit dioksidasi
menjadi ion nitrat. Konsentrasi nitrit mencapai maksimum 6 mg/l di hari ke-25, kemudian
berkurang secara cepat mencapai konsentrasi steady state yaitu 0,25 mg/l setelah hari ke-35.
Konsentrasi maksimum nitrat 2 mg/l terjadi di hari ke-32 dan relatif mencapai steady state
sebesar 1 mg/l setelah hari ke-40. Selama proses nitrifikasi konsentrasi oksigen dalam
oseanarium mencapai nilai minimum 6,5 mg/l di hari ke-32, dan kembali naik ke konsentrasi
steady state 7,4 mg/l setelah hari ke-40.