Perpustakaan Digital ITB

Difusi ganda dibedakan menjadi dua yaitu salt finger dan difusi konveksi yang dapat terjadi karena adanya tumpukan beberapa massa air (interleaving). Untuk mengetahui kejadian difusi ganda pada daerah 45°-10°LS dan 95°BT digunakan data CTD hasil observasi dari kapal R/V Roger Revelle dari tanggal 4 Maret 2016-3 April 2016. Penentuan jenis dan persentase difusi ganda yang terjadi didasarkan pada nilai Sudut Turner yang diperoleh dengan menggunakan The Gibbs-SeaWater (GSW) Oceanographic Toolbox TEOS-10. Ditemukan bahwa adanya tumpukan massa air antara South Indian Central Water (SICW), Indonesian Upper Water (IUW), dan Indian Equatorial Water (IEW) berada di atas Australasian Mediterranean Water (AAMW), Antarctic Intermediate Water (AAIW) dan Indian Deep Water (IDW) yang menyebabkan terjadinya difusi ganda. Fenomena salt finger lebih dominan terjadi dibandingkan difusi konveksi dengan persentase berturut-turut sebesar 41,01% dan 0,76%. Persentase salt finger yang aktif pada daerah tersebut sebesar 9,30% sedangkan difusi konveksi yang aktif sebesar 0,17%. Berdasarkan anomali densitas potensial (?????), kejadian difusi ganda salt finger paling banyak terjadi pada ????? 26,9 kg/m3 yaitu sebesar 100% namun, persentase salt finger yang aktif paling banyak terjadi pada ????? 26,8 kg/m3 sebesar 83,85%. Sedangkan kejadian difusi konveksi banyak ditemukan pada ????? 26,7 kg/m3 sebesar 6,3% dan difusi konveksi yang aktif terbanyak juga ditemukan pada ????? 26,7 kg/m3 yaitu sebesar 5,51%.