digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK David
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

PUSTAKA David
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

COVER David
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 David
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 David
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 David
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 David
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 David
EMBARGO  2025-03-06 

Biodiesel dihasilkan dari reaksi esterifikasi asam lemak atau transesterifikasi trigliserida (minyak) dengan alkohol rantai pendek berupa metanol atau etanol. Minyak goreng kelapa sawit bekas merupakan salah satu bahan baku biodiesel yang sangat menarik karena merupakan limbah sehingga memiliki harga yang lebih murah dan dapat mengurangi biaya produksi biodiesel. Pada penelitian kali ini digunakan katalis heterogen berupa silika termodifikasi yang memiliki sifat katalitik asam basa untuk sintesis biodiesel dari minyak goreng kelapa sawit. Pemilihan katalis heterogen bertujuan agar proses produksi lebih ramah lingkungan dan menekan biaya produksi karena katalis berpotensi untuk dipakai berulang kali. Katalis asam heterogen memiliki toleransi terhadap asam lemak bebas dalam sampel minyak yang lebih tinggi dibandingkan katalis basa heterogen sehingga lebih cocok untuk digunakan dalam sintesis biodiesel dari bahan baku kualitas rendah. Katalis asam heterogen pada percobaan ini dibuat dengan impregnasi HClO4 pada SiO2. Reaksi menggunakan katalis SiO2-HClO4 dilakukan pada kondisi : rasio molar (minyak : metanol) = 1 : 20, jumlah katalis SiO2-HClO4 = 4 % w/w [1% mol H+] pada suhu 65 °C selama 6 jam. Pada suhu ? titik didih metanol dan tekanan standar, katalis SiO2-HClO4 kurang efektif dalam mensintesis biodiesel dari minyak goreng kelapa sawit bekas. Katalis basa dilaporkan dapat mengkatalisis reasksi biodiesel dengan lebih efisien pada kondisi reaksi yang lebih lunak sehingga pada percobaan ini disintesis juga katalis basa heterogen berupa zeolit terdesilikasi oleh larutan KOH 1, 2, 3 dan 4 M. Reaksi dengan katalis berbasis zeolit dilakukan pada kondisi : rasio molar (minyak : metanol) = 1 : 12, jumlah katalis zeolit = 4 % w/w pada suhu 65 °C selama 2 jam. Katalis basa berupa zeolit terdesilikasi oleh larutan KOH 1 M memberikan hasil terbaik dalam percobaan ini menggunakan minyak goreng kelapa sawit baru dengan persen hasil sebesar 81,800% dan ? = 0,5583. Katalis ini kemudian dicoba pada sintesis biodiesel dari minyak goreng kelapa sawit bekas. Untuk menghindari saponifikasi pada permukaan katalis basa, kadar asam lemak pada sampel minyak goreng kelapa sawit bekas diturunkan dahulu dari 7,65 % berat menjadi 2,89 % berat menggunakan adsorben berupa 5% berat bentonit dalam dua tahapan. Sayangnya, katalis zeolit basa dengan performa terbaik ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk dapat mengkatalisis sintesis biodiesel dari minyak goreng kelapa sawit bekas.