digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir adalah suatu fenomena alam yang terjadi ketika air tergenang di suatu lokasi. Banjir yang terjadi pada sungai Ongkak Dumoga yang terletak pada Kabupaten Bolaang Mongondow dikarenakan kapasitas penampang sungai tidak mampu menampung debit banjir dan mengakibatkan air meluap pada saat musim penghujan tiba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung debit rancangan dengan metode HSS Snyder dan HSS Nakayasu, memodelkan tinggi genangan, kedalaman, dan kecepatan banjir dengan software HEC-RAS 2D, serta memetakan risiko banjir dengan software ARC-GIS pada DAS Ongkak Dumoga. Kedua metode dikalibrasi dengan menggunakan Metode Creager dan mendapatkan hasil yang mendekati yaitu Metode HSS Snyder. Hasil analisis debit banjir metode HSS-Snyder mendapatkan debit 1110.51m³/s pada kala ulang 100 tahun, 992.73m³/s pada kala ulang 50 tahun, 887.22 m³/s pada kala ulang 25 tahun. Hasil analisis tingkat risiko banjir berdasarkan parameter ancaman dan kerentanan banjir menunjukkan Tingkat risiko banjir pada lokasi studi sepanjang 6km di DAS Ongkak Dumoga tergolong Tingkat Risiko Banjir Tinggi yang didominasi oleh Desa Langagon II dan Desa Totabuan yaitu sebesar 397 ha. Diikuti dengan Tingkat Risiko Banjir Sedang yaitu sebesar 369 ha. Serta Tingkat Risiko Banjir Rendah sebesar 343 ha.