Sistem transportasi bikesharing, dianggap sebagai salah satu upaya untuk mengisi
kekosongan pada tahap perjalanan last mile dalam sebuah rantai perjalanan kereta
api perkotaan. Memahami potensi permintaan moda bikesharing oleh penumpang
kereta api perkotaan perlu dilakukan. Fokus penelitian ini adalah menyelidiki
faktor-faktor yang memengaruhi pengguna potensi bikesharing, dalam pemilihan
moda bikesharing sebagai moda lanjutan perjalanan di Kawasan Perkotaan
Yogyakarta (KPY). Tiga stasiun kereta api perkotaan berlokasi di wilayah KPY.
Penumpang kereta api perkotaan (KRL Yogyakarta – Solo dan KRD Prameks) yang
melakukan perjalanan menuju wilayah KPY merupakan unit analisis dalam
penelitian ini. Metode analisis Integrated Choice and Latent Variable (ICLV)
dalam kerangka Hybrid Choice Model (HCM) digunakan untuk mengestimasi
model pemilihan bikesharing. Model yang dihasilkan terdiri dari model structural
equation, measurement equation, dan model pemilihan. Pengumpulan data melalui
survei lapangan yakni terdiri dari bagian karakteristik sosio-ekonomi, karakteristik
perjalanan, pernyataan sikap individu terhadap aktivitas bersepeda, dan eksperimen
stated preference. Total 1528 observasi terkumpul melalui survei lapangan.
Pertama-tama, variabel laten ketertarikan untuk bersepeda (ATTCYC) dan sikap
akan pengalaman bersepeda (CYCEX) diidentifikasi melalui explanatory factor
analysis. Model structural equation menunjukkan bahwa penumpang kereta api
perkotaan perempuan memberikan pengaruh negatif yang lebih besar terhadap
sikap individu akan ketertarikan. Dari model measurement equation diketahui
bahwa keseluruhan parameter yang diestimasi bernilai signifikan dan menunjukkan
nilai parameter seperti yang diperkirakan. Model pemilihan menunjukkan bahwa
variabel laten ketertarikan untuk bersepeda (ATTCYC), layanan pembayaran
terpadu, layanan informasi jumlah unit sepeda, dan penerapan tarif sewa yang lebih
murah akan lebih meningkatkan kemungkinan keterpilihan moda bikesharing,
sedangkan jarak berjalan kaki diketahui memiliki efek negatif. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa ternyata variabel laten sikap akan pengalaman bersepeda tidak
cukup signifikan pada model.