digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rinaldy
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rinaldy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Zona portal Terowongan Yogyakarta-Bawen, khususnya sisi Yogyakarta (STA 20+760 - STA 20+780) merupakan daerah yang memiliki material lunak serta overburden yang tipis. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya dekompresi lereng akibat penggalian dan untuk menciptakan arch effect di sekitar terowongan, metode overburden buatan dapat diterapkan dengan cara menumpukkan material buatan yang memiliki kekuatan lebih besar daripada material aslinya di atas atap terowongan sebelum terowongan digali. Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan numerik secara 2D terhadap model portal terowongan yang menggunakan overburden buatan. Material overburden buatan ditumpuk dengan ketebalan 5 meter dari atas atap terowongan. Hasil dari pemodelan numerik menunjukkan deformasi vertikal di atap terowongan adalah sebesar 4 cm yang masih memenuhi syarat maksimum JSCE, yaitu 10 cm, tidak terbentuknya zona plastis di atap terowongan, dan terbentuknya arch effect ditandai dengan tegangan tangential setelah penggalian adalah 0,1 MPa (tegangan horizontal sebelum penggalian adalah 0,01 MPa). Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa pada jarak 1-4 meter dari atap terowongan, faktor keamanan (FK) di sekitar lubang bukaan adalah 3,5-4. Nilai ini sudah sesuai dengan persyaratan FK minimum terowongan yang berfungsi sebagai fasilitas permanen berdasarkan KEPMEN ESDM 1827K/MEM/2018, yaitu FK = 2. Oleh karena itu, metode overburden buatan dapat menjadi salah satu metode alternatif untuk menjaga kestabilan zona portal Terowongan Yogyakarta- Bawen, khususnya zona portal sisi Yogyakarta.