digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Titi Hidayanti
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Titi Hidayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Air sangat penting dalam kehidupan karena mahluk hidup tidak dapat hidup tanpa air. Air berasal dari beberapa sumber seperti air pemukaan dan air tanah. Jumlah air yang semakin terbatas memerlukan adanya penyelidikan. Salah satu metode yang digunakan yaitu metode geolistrik. Metode geolistrik adalah metode geofisika yang bekerja dengan menginjeksikan arus listrik ke permukaan bumi melalui elektroda arus. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari prinsip dasar metode geolistrik serta menentukan potensi persebaran air di Lapangan Teknik Sipil ITB menggunakan metode geolistrik 2D konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengukuran dilakukan pada 3 lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 120 m. Elektroda yang digunakan untuk setiap lintasan sebanyak 16 elektroda dan jarak antar elektroda 8 m. Kedalaman yang diperoleh pada penelitian ini yaitu 22,9 m dengan nilai average absolute error sebesar 9,83%. Adapun rentang resistivitas yang diperoleh untuk lintasan 1 yaitu 3,51 hingga 270 ?m, lintasan 2 yaitu 3,56 hingga 190 ?m, dan lintasan 3 yaitu 3,06 hingga 171 ?m. Air yang terdeteksi diduga air tanah dangkal yang diperkirakan berada pada rentang resistivitas 30,5 hingga 108 ?m. Air tersebar pada beberapa titik dengan jumlah air yang lebih dominan berada pada kedalaman 10 hingga 13 m. Hal tersebut didukung adanya sumur di sekitar lokasi yang memiliki kedalaman sekitar 10 m. Pengukuran dilakukan di daerah terbatas dan alat terbatas sehingga diperoleh kedalaman yang cukup dangkal, maka apabila ingin memperoleh data pada kedalaman yang lebih besar dapat dilakukan menggunakan alat lain atau dengan metode lain. Selain itu, untuk mendukung hasil penelitian terkait keberadaan air sebaiknya dilakukan pengeboran di lokasi penelitian.