digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk cara pembelian konsumen dan pembelian kembali. Kekhawatiran tentang risiko dalam produk selama melakukan pembelian produk perawatan kulit muncul selama pandemi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh pandemi terhadap Niat Pembelian Kembali produk perawatan kulit serta rekomendasi dari hasil analisis mengenai perubahan merek perawatan kulit untuk pemasar merek produk perawatan kulit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplorasi dan metode kuantitatif untuk menganalisis tujuan penelitian. Penelitian eksplorasi dilakukan dengan cara wawancara terhadap 11 responden. Survei online dilakukan terhadap 400 responden dengan lingkup daerah Jabodetabek dan Bandung, dan berpengalaman dalam melakukan pembelian di masa sebelum pandemi dan masa saat pandemi. Analisis kuantitatif dilakukan melalui PLS-SEM untuk menganalisis hubungan korelasi Pengalaman Berbelanja, Kesesuaian Citra Merek dan Citra Diri, Citra Merek, Kebiasaan, Risiko yang dirasakan, dan Ulasan online di sosial media dan E- Commerce. Hasil dari temuan ini menemukan bahwa adanya hubungan yang signifikan Pengalaman Berbelanja dan Kebiasaan, Kebiasan sebelum pandemi dengan Niat Pembelian Ulang Sebelum Pandemi, Kebiasaan saat pandemi dengan Niat Pembelian Ulang Setelah Pandemi (Merek Saat Pandemi), Kesesuaian Citra Merek dengan Citra Diri dan Niat Pembelian Ulang Setelah Pandemi (Merek Sebelum Pandemi), Ulasan Online (Social Media) dengan Niat Pembelian Ulang Setelah Pandemi (Merek Sebelum Pandemi), Citra Merek dengan Niat Pembelian Ulang Setelah Pandemi (Merek Saat Pandemi), dan Citra Merek dengan Kesesuaian Citra Merek dengan Citra Diri. Berdasarkan hasil temuan tersebut, rekomendasi yang disarankan kepada pemasar ialah untuk menyesuaikan Citra dari Brand dengan perubahan kebiasaan yang terjadi akibat pandemi dan ketika pandemi, fokus untuk meminimimalisir risiko dari pembelian secara online dan fokus dalam peningkatan kualitas ulasan terutama di platform dengan konten video.