Dari mulut ke mulut (juga dikenal sebagai WOM) telah diidentifikasi sebagai salah satu
kontributor paling signifikan untuk penyebaran pengetahuan. Penyebaran pengetahuan telah
mengalami pergeseran laut sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan
menjamurnya situs jejaring sosial online. Masalah ini berdampak pada pelanggan karena fakta
bahwa informasi yang tersedia dapat secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki sejauh mana eWOM di kalangan
konsumen dapat berdampak pada persepsi pelanggan terhadap merek dan niat mereka untuk
melakukan pembelian di sektor pertanian. Item yang digunakan untuk pengukuran dimodifikasi
dari skala yang sudah ada sebelumnya yang dapat ditemukan dalam literatur terkait pemasaran.
Rekan akademik memeriksa item untuk memastikan bahwa mereka tampak asli dan mudah
dimengerti. Data yang diperoleh dari survei masyarakat yang tinggal di Jabodetabek yang
melakukan pembelian sayuran organik melalui e-commerce digunakan untuk menguji validitas
timbangan yang berkaitan dengan reliabilitas, validitas konvergen, dan validitas diskriminan.
Untuk menyelidiki efek eWOM pada persepsi konsumen tentang merek dan kecenderungan
mereka untuk melakukan pembelian, teknik yang dikenal sebagai pemodelan persamaan
struktural digunakan. Model penelitian diuji secara empiris dengan menggunakan sampel 310
responden yang memiliki pengalaman bekerja di bidang belanja online sayuran organik.
Menurut temuan penelitian, eWOM adalah salah satu elemen paling kuat yang memengaruhi
persepsi konsumen terhadap merek dan niat mereka untuk melakukan pembelian merek tersebut
di pasar konsumen. Semoga penelitian ini dapat membantu usaha kecil untuk memahami
bagaimana membangun citra merek dan meningkatkan penjualan melalui strategi eWOM.
Kata kunci: elektronik dari mulut ke mulut; Citra Merek; Niat Membeli; Sayuran organik