digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Cahya Khoerunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Wilayah Cirebon bagian Timur merupakan daerah andalan perkembangan komoditas tebu, sebagai komoditas andalan tebu menjadi sumber penghidupan bagi para petani tebu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir komoditas tebu terus mengalami penurunan. Tren penurunan yang terjadi ditunjukkan dengan menurunnya produktivitas dan ditutupnya operasional PG Sindanglaut setelah lima tahun sebelumnya terjadi penutupan PG Karangsuwung. Di sisi lain, perkembangan kawasan Cirebon Timur terus terjadi yang ditandai dengan lahan-lahan pertanian tebu yang berubah menjadi kawasan permukiman. Tren penurunan tebu dan perubahan lahan pertanian tebu sebagai aset utama menjadi tantangan bagi petani tebu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penghidupan yang dilakukan petani tebu dalam menghadapi situasi tersebut. Penelitian ini menggunakan kerangka konsep sustainable livelihoods, sehingga untuk mengetahui strategi penghidupan juga dianalisis mengenai aset penghidupan yang dimiliki petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif berdasarkan data kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing kategori petani melakukan strategi penghidupan yang berbeda sesuai dengan kepemilikan aset sebagai modal. Pada kelompok petani pemilik lahan dan penyewa lahan melakukan strategi penghidupan diversification, sedangkan pada petani penggarap selain menggunakan strategi diversification juga dengan melakukan migrasi pada waktu tertentu.