COVER Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Farrel Savero
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Berbagai model dynamical dark energy (DDE) yang densitas energinya berubah
terhadap waktu atau redshift telah diusulkan, baik dengan w konstan
namun ?= 1, maupun w yang berubah terhadap waktu. Model-model tersebut
diusulkan berlandaskan teori formal maupun fenomenologis dan umumnya direpresentasikan
dalam bentuk persamaan yang eksak, untuk kemudian dicocokkan
dengan data pengamatan. Sebuah pendekatan yang model independent
diperlukan untuk merekonstruksi dark energy langsung dari data pengamatan.
Salah satu cara untuk itu adalah melalui tinjauan kinematika terhadap evolusi
alam semesta dalam metode kosmografi. Kosmografi awalnya didasarkan pada
ekspansi deret Taylor terhadap faktor skala sebagai fungsi dari waktu dan hanya
mengasumsikan berlakunya metrik Friedmann Lemaitre RobertsonWalker
(FLRW). Namun kosmografi dengan menggunakan ekspansi Taylor memiliki
masalah utama terkait konvergensi (hanya berlaku untuk redshift z < 1) dan
truncation (pemotongan suku yang menyebabkan penjalaran galat). Berbagai
bentuk ekspansi/polinom lain diusulkan sebagai solusi masalah pendekatan
kosmografi dengan menggunakan ekspansi Taylor.
Tugas akhir ini berfokus untuk menguji kelakuan berbagai ekspansi/polinom
yang dapat digunakan dalam metode kosmografi untuk mengatasi masalah
utama kosmografi dan merekonstruksi berbagai model parameterisasi
DDE, yaitu wCDM, Chevalier-Linder-Polarski (CPL), Jassal - Bagla - Padmanabhan
(JBP). Digunakan data supernova tipe Ia, Observational Hubble Data
(OHD), dan Gamma Ray Burst (GRB). Statistik Bayesian dengan algoritma
MCMC digunakan untuk analisis statistik. Didapatkan deret Taylor bergantung
kepada model dynamical dark energy dan juga besaran kosmologis yang
ingin diaproksimasi, deret y-redshift cenderung tidak bergantung pada model
dan hanya bergantung pada besaran kosmologis yang diaproksimasi, sedangkan
untuk polinom Pad´e dan Chebyshev didapatkan bahwa polinom ini efektif
digunakan untuk mendekati besaran kosmologis pada redshift tinggi. Didapatkan
pula kendala terbaik yang didapatkan menggunakan deret y2-redshift
dan data SN Ia + OHD + GRB adalah H0 = 74, 160,31
?0,31, q0 = ?1, 70,06
?0,06, dan
j0 = ?11, 270,91
?0,91.