Penyelenggaraan jaring kontrol vertikal di Indonesia harus memiliki acuan yang
sama yaitu Geoid. Geoid merupakan bidang ekipotensial medan gayaberat bumi
yang secara matematis berhimpit dengan muka air laut rata-rata global. Untuk
mendapatkan nilai ketelitian geoid dilakukan validasi geoid. Validasi geoid
dilakukan dengan mengurangkan nilai undulasi gravimetri dengan undulasi
geometri sehingga didapatkan nilai standar deviasi. Undulasi geometri merupakan
selisih antara nilai tinggi geodetik yang dihasilkan dari pengamatan GNSS dengan
nilai tinggi orthometrik yang dihasilkan dari pengukuran sipat datar teliti yang telah
dikoreksi dengan data gayaberat. Nilai undulasi geometri yang akurat akan
menghasilkan geoid dengan nilai ketelitian yang dapat diandalkan.
Tinggi orthometrik merupakan salah satu komponen untuk mendapatkan nilai
undulasi geoid. Pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran gayaberat yang
terbebas dari kesalahan sistematik dan blunder serta kesalahan acak seminimal
mungkin akan mendapatkan nilai tinggi orthometrik yang dapat diandalkan. Pada
pengukuran sipat datar teliti diantara dua titik memiliki efek bidang nivo yang tidak
sejajar. Bidang nivo yang tidak sejajar dalam pengukuran sipat datar teliti harus
diatasi dengan melakukan koreksi orthometrik.
Pada penelitian ini akan dikaji beberapa kombinasi metode koreksi orthometrik
diantaranya metode Heiskanen Moritz-Helmert, Heiskanen Moritz-Niethammer,
Hwang-Helmert, dan Hwang-Niethammer. Data utama dalam penentuan nilai
koreksi orthometrik adalah dari pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran
gayaberat terestris. Data sekunder yaitu data nilai tinggi orthometrik di pilar BM
pasut dan nilai gayaberat absolut di pilar gayaberat utama. Penelitian ini akan
mengambil studi kasus di jalur pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran
gayaberat terestris Balikpapan-Samarinda yang nantinya akan dibagi menjadi tiga
segmen. Pada setiap segmen jalur pengukuran sipat datar teliti akan didapatkan nilai
kesalahan penutup yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai kesalahan
penutup menerapkan nilai koreksi orthometrik. Apakah dengan melakukan koreksi
orthometrik dapat memperbaiki nilai kesalahan penutup atau tidak. Nilai koreksi orthometrik bervariasi dengan rentang di bawah 1 mm sampai 3 mm.
Metode koreksi Hwang-Helmert dan Hwang-Niethammer dapat memperbaiki nilai
kesalahan penutup untuk jalur pengukuran yang lebih pendek. Untuk jalur
pengukuran yang lebih panjang metode Heiskanen Moritz-Helmert dan Heiskanen
Moritz-Niethammer dapat memperbaiki nilai kesalahan penutup. Koreksi
orthometrik sangat signifikan untuk area dataran tinggi, topografi beragam, dan
jalur yang jauh diatas kurang lebih 100 km.