digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyelenggaraan jaring kontrol vertikal di Indonesia harus memiliki acuan yang sama yaitu Geoid. Geoid merupakan bidang ekipotensial medan gayaberat bumi yang secara matematis berhimpit dengan muka air laut rata-rata global. Untuk mendapatkan nilai ketelitian geoid dilakukan validasi geoid. Validasi geoid dilakukan dengan mengurangkan nilai undulasi gravimetri dengan undulasi geometri sehingga didapatkan nilai standar deviasi. Undulasi geometri merupakan selisih antara nilai tinggi geodetik yang dihasilkan dari pengamatan GNSS dengan nilai tinggi orthometrik yang dihasilkan dari pengukuran sipat datar teliti yang telah dikoreksi dengan data gayaberat. Nilai undulasi geometri yang akurat akan menghasilkan geoid dengan nilai ketelitian yang dapat diandalkan. Tinggi orthometrik merupakan salah satu komponen untuk mendapatkan nilai undulasi geoid. Pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran gayaberat yang terbebas dari kesalahan sistematik dan blunder serta kesalahan acak seminimal mungkin akan mendapatkan nilai tinggi orthometrik yang dapat diandalkan. Pada pengukuran sipat datar teliti diantara dua titik memiliki efek bidang nivo yang tidak sejajar. Bidang nivo yang tidak sejajar dalam pengukuran sipat datar teliti harus diatasi dengan melakukan koreksi orthometrik. Pada penelitian ini akan dikaji beberapa kombinasi metode koreksi orthometrik diantaranya metode Heiskanen Moritz-Helmert, Heiskanen Moritz-Niethammer, Hwang-Helmert, dan Hwang-Niethammer. Data utama dalam penentuan nilai koreksi orthometrik adalah dari pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran gayaberat terestris. Data sekunder yaitu data nilai tinggi orthometrik di pilar BM pasut dan nilai gayaberat absolut di pilar gayaberat utama. Penelitian ini akan mengambil studi kasus di jalur pengukuran sipat datar teliti dan pengukuran gayaberat terestris Balikpapan-Samarinda yang nantinya akan dibagi menjadi tiga segmen. Pada setiap segmen jalur pengukuran sipat datar teliti akan didapatkan nilai kesalahan penutup yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai kesalahan penutup menerapkan nilai koreksi orthometrik. Apakah dengan melakukan koreksi orthometrik dapat memperbaiki nilai kesalahan penutup atau tidak. Nilai koreksi orthometrik bervariasi dengan rentang di bawah 1 mm sampai 3 mm. Metode koreksi Hwang-Helmert dan Hwang-Niethammer dapat memperbaiki nilai kesalahan penutup untuk jalur pengukuran yang lebih pendek. Untuk jalur pengukuran yang lebih panjang metode Heiskanen Moritz-Helmert dan Heiskanen Moritz-Niethammer dapat memperbaiki nilai kesalahan penutup. Koreksi orthometrik sangat signifikan untuk area dataran tinggi, topografi beragam, dan jalur yang jauh diatas kurang lebih 100 km.