PT. Pertamina EP Cepu (PEPC) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang
ditugaskan untuk melakukan kegiatan hulu di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) minyak
dan gas di Blok Cepu yang meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Provinsi Jawa
Timur dan di Kabupaten Blora di Provinsi Jawa Tengah. Para pemangku kepentingan PEPC
ingin mengetahui dan memutuskan kualitas proyek pemboran pengembangan JTB-Oil
berdasarkan permasalahan operasi pemboran di sumur JAM-06. Masalah kelebihan tarikan
pada saat run-in hole dan pull out hole, pack off, pipa bor dan casing duduk, serta sidetrack
dengan whipstock yang terdapat pada sumur JAM-6 mengakibatkan tambahan ruang lingkup
pekerjaan, waktu dan biaya. Akar penyebabnya adalah proses kualitas data bawah
permukaan yang tidak tepat dan perlu peningkatan kompetensi dan keterampilan. Proyek
pemboran pengembangan JTB-Oil mengusulkan untuk menghindari kemiringan formasi maka
ada tiga alternatif untuk menghindari kemiringan formasi, (1) pemboran dua sumur melalui
wellpad eksisting; (2) pemboran dua sumur melalui wellpad baru; (3) bor satu sumur – satu
wellpad. Setiap alternatif memiliki karakteristik unik yang menarik perbedaan antar
pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kualitas proyek pemboran
dengan pengambilan keputusan yang multi kriteria dan multi partisipan. Alternatif proyek
pemboran pengembangan JTB-Oil dan kriterianya dihasilkan berdasarkan Value Focused
Thinking. Menggabungkan Simple Multiple Attributes Rating Technique (SMART) dan
Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan kualitas proyek pengeboran. Proses
AHP termasuk membuat hierarki keputusan dan melakukan perbandingan berpasangan.
Proses SMART termasuk membuat keputusan ketentuan dan melakukan analisis sensitivitas.
Dalam penelitian ini diperoleh kriteria GFD dengan pemangku kepentingan yang
menghasilkan 4 kriteria yaitu Scope, Time, Cost, dan Risk. Untuk mencapai tujuan dari proyek
pemboran JTB-Oil Development (pada ruang lingkup, waktu, dan biaya), hal pertama yang
harus dilakukan dalam tahap inisiasi proyek pemboran adalah mempersiapkan anggota tim
inti yang terdiri dari pemboran, sub-permukaan, tanah. peraturan hukum; mengidentifikasi
asumsi dan risiko; berbagi pelajaran inisiasi kualitas yang diperoleh dari manajemen dan
operasi pengeboran sumur JAM-06, dan secara resmi berkomitmen pada proyek pengeboran
Pengembangan Minyak JTB yang disewa. Perencanaan kualitas proyek pemboran JTB-Oil
Development harus mempertimbangkan rincian ruang lingkup atau spesifikasi dan mengacu
pada empat pilar manajemen kualitas proyek: kepuasan pelanggan, peningkatan proses,
manajemen berbasis fakta, dan kinerja yang diberdayakan. Rencana pelaksanaan kualitas
proyek pemboran dengan lebih detail pada tahapan proyek pemboran, inisiasi kualitas proyek
pemboran dan perencanaan kualitas proyek pemboran.