Dopamin adalah salah satu neurotransmiter penting karena dikaitkan dalam berbagai proses sistem saraf pusat dimana disfungsi sistem dopamin akan menjadi tanda untuk berbagai penyakit sistem saraf ataupun kardiotoksisitas. Hal ini membuat monitoring kadar dopamin dalam tubuh menjadi suatu kebutuhan untuk diagnosis awal. Analisis konvensional memerlukan peralatan dan prosedur yang canggih sehingga sulit untuk dibuat menjadi tes secara point-of-care (PoC) untuk penerapan sensor monitoring. Teknologi sensor elektrokimia telah menjadi salah satu bidang untuk mengembangkan pemantauan kesehatan rutin yang cepat dan murah yang dapat berpotensi menggantikan analisis konvensional. Untuk menunjang tujuan PoC sensor, maka pengambilan data elektrokimia menggunakan screen-printed carbon electrode (SPCE) dikembangkan, karena ukurannya yang kecil serta mudah dibawa dan digunakan. Namun dalam perkembangannya terdapat tantangan utama dalam pembuatan sensor dopamin, yaitu dibutuhkannya sensitivitas dan selektivitas yang tinggi karena sulitnya membedakan respon dari analit asam askorbat (AA) dan asam urat (UA). Untuk mengatasi masalah ini, berbagai modifikasi pada permukaan elektroda dilakukan seperti menggunakan emas nanopartikel (AuNP). AuNP yang berbentuk bola (sphere) lebih sering digunakan karena kemudahan sintesisnya namun studi menunjukan bahwa morfologi lain bisa meningkatkan secara signifikan sensitivitas sensor. Morfologi yang memiliki sudut tajam akan memberikan kontribusi yang lebih signifikan karena medan elektromagnetik yang dihasilkan pada sudut partikel nano meningkat. Emas nanopartikel berbentuk bipiramid (AuNB) akan menjadi salah satu kandidat yang menjanjikan dengan dua piramida pentagonal dan dua puncak tajam di sisi-sisinya. Maka dalam penelitian ini dilakukan modifikasi SPCE dengan AuNB. Dalam pengembangan sintesis AuNB nya sendiri, terdapat parameter yang masih belum banyak dieksplorasi yaitu optimasi dari konsentrasi asam sitrat didalam pembuatan AuNB. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa konsentrasi asam sitrat yang optimal adalah 0,05 M dibanding dengan 0,1 M dan 0,15 M dimana didapatkan ukuran seed yang paling kecil (14,8 nm), menghasilkan AuNB yang paling seragam, dan memiliki respon elektrokimia yang paling baik. Pengaruh dari asam sitrat ini juga diindikasi
berkaitan erat dalam keberadaan setil trimetil ammonium klorida (CTAC). Setelah itu, modifikasi dapat dilakukan dengan memberikan gugus tiol untuk mengikat antara karbon dengan AuNB. Setelah dilakukan pengujian sebagai sensor pendeteksi dopamin dengan metode kronoamperometri, diperoleh nilai koefisien korelasi (R2) antara arus dan konsentrasi yaitu 0,9974 dan LOD sebesar 0,037 ?M pada rentang 0,1–100 ?M (n=3). Selain itu sensor mampu mendeteksi dopamin, AA, UA, dan urea di puncak potensial yang berbeda sehingga memiliki selektivitas yang baik. Sebagai tambahan, reprodusibilitas dari sensor ini juga diuji dimana didapatkan dari 5 SPCE berbeda eror rata-rata yang didapatkan adalah 1,9%. Dari hasil-hasil ini menunjukan bahwa SPCE yang dimodifikasi dengan AuNB dapat berpotensi untuk menjadi sensor pendeteksi kadar dopamin.