digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irvan Tadarru
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon memiliki sejarah yang cukup panjang dalam tradisi pembuatan gerabah (Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2021). Saat ini, Sitiwinangun menjadi sentra pengrajin gerabah di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Cirebon. Gerabah Sitiwinangun memiliki karakteristik tahan api dan memiliki masa pakai yang panjang. Namun, semakin berkembangnya produk gerabah di Sitiwinangun belum didukung dengan ruang yang cukup untuk pengarsipan dan penelitian. Alhasil, Gerabah Sitiwinangun dianggap kalah bersaing dengan gerabah dari daerah lain maupun produk perabotan berbahan plastik. Selain itu, masyarakat masih membuat gerabah di rumah masing-masing dan penurunan tradisinya masih sebatas melalui lisan. Salah satu faktor berkurangnya generasi penerus tradisi gerabah karena kurang menjaminnya ekonomi yang dihasilkan dari memproduksi gerabah. Oleh karena itu, digagas suatu proyek dengan judul "Perancangan Pusat Fasilitas Pelestarian Gerabah Sitiwinangun" yang bertujuan untuk menjadikan fasilitas ini sebagai sentra pelestarian gerabah, menyediakan ruang untuk pengarsipan, memberikan wadah kepada para pengrajin agar dapat bekerja sama dengan pihak eksternal, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Proyek ini berlokasi di Alun-Alun Desa Sitiwinangun dan berdekatan dengan Balai Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Perancangan proyek akan didasarkan pada persoalan perancangan seperti penciptaan lingkungan edukatif dan rekreatif, integrasi antar ruang, dan penerjemahan konteks lokal. Melalui kajian fungsionalitas, analisis tapak, dan studi preseden, diperoleh konsep perancangan yaitu “Represent Earthenware : Preserving Cultural Facility with Sustainable and Community Approach” yang akan diwujudkan melalui strategi pengorganisasian ruang, pengkomposisian bentuk serta gubahan spasial, selubung bangunan, dan elemen arsitektur lainnya.