COVER Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Muhammad Fadhlan Anshor
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Beberapa dekade terakhir kebutuhan penyimpanan energi berbasis baterai ion
litium meningkat secara signifikan untuk digunakan pada perangkat elektronik
mulai dari smartphone hingga kendaraan listrik. Performa dari baterai ion litium
umumnya ditentukan oleh kemampuan elektrodanya. Anoda menjadi penting untuk
dikembangkan karena menentukan banyaknya Li yang disimpan pada saat proses
charging pertama kali. Sehingga dibutuhkan suatu anoda yang memiliki
kemampuan untuk dapat menyimpan lebih banyak ion Li untuk meningkatkan
kerapatan energi suatu baterai. Salah satu material anoda yang memiliki kapasitas
besar adalah silikon yang memiliki kapasitas teoritik 4200 mAh/g, dimana nilai ini
sekitar 10 kali kapasitas grafit (372 mAh/g) yang banyak digunakan saat ini. Telah
banyak dilakukan kajian secara eksperimen mengenai silikon sebagai anoda baterai,
ditemukan bahwa terjadi peningkatan volumetrik yang cukup besar ketika
interkalasi sehingga menyebabkan keretakan pada material yang menyebabkan
siklus baterai tidak bertahan lama. Selanjutnya digunakan silikon dengan struktur
nanowire untuk mengatasi keretakan tersebut. Masalah keretakan telah dapat
diminimalisir dengan berkurangnya regangan mekanis karena bentuk nanowire
yang membuat ekspansi hanya di arah radial, akan tetapi silikon nanowire (SiNW)
masih memiliki kekurangan yaitu konduktivitas elektronik yang kurang baik. Salah
satu strategi yang telah dilakukan untuk meningkatkan konduktivitas SiNW adalah
dengan memberikan doping. Sebelumnya telah dilakukan studi eksperimen
mengenai pemberian doping pada SiNW dan didapatkan performa anoda meningkat
dibandingkan dengna SiNW murni terutama konduktivitas elektroniknya, akan
tetapi belum ada studi teoritik yang membahas secara komprehensif mengenai hal
ini. Oleh karena itu pada tugas akhir ini akan dilakukan tinjauan secara teoritik
dengan metoda komputasi untuk menjelaskan pengaruh doping tipe-n pada SiNW
terhadap properti difusivitas litium dan konduktivitas elektronik.
Pada penelitian tugas akhir ini, kalkulasi dilakukan dengan menggunakan Density
Functional Theory (DFT) untuk melihat pengaruh doping tipe-n yaitu arsen (As),
fosfor (P), nitrogen (N), dan antimoni (Sb) terhadap energi aktivasi difusi Li dan
konduktivitas elektronik pada SiNW. Digunakan perangkat lunak VASP untuk
melakukan kalkulasi. Ditinjau 3 situs doping yang mungkin ditempati oleh atom
doping yaitu surface (s), intermediate (i), dan core (c), dimana energi pembentukan
dopingnya untuk As, P, dan Sb yang relatif tidak berbeda di tiap situsnya. Dilakukan
kalkulasi NEB (Nudged Elastic Band) untuk mendapatkan jalur energi
minimumnya untuk selanjutnya dihitung energi aktivasi difusi Li pada SiNW.
Ditemukan bahwa energi aktivasi difusi Li menurun sebesar 0,12 - 0,48 eV pada
jalur difusi masuk ke SiNW dengan pemberian doping dibandingkan dengan pada
SiNW murni. Difusivitas Li paling tinggi dengan doping P pada situs i yaitu 4 x 10-
6 cm2/s, yang nilai ini sekitar 106 kali nilai difusivitas pada SiNW murni (8 x 10-12
cm2/s). Peningkatan difusivitas ini disebabkan oleh adanya efek electron-rich pada
SiNW yang dibawa oleh atom doping. Secara kualitatif konduktivitas elektronik
meningkat dengan melihat pada struktur pita elektronik dari SiNW doping dimana
tingkat energi Fermi naik di bawah pita konduksi karenya adanya tambahan
elektron. Ditambah lagi dengan bertambahnya jumlah Li pada SiNW akan semakin
banyak pita keadaan pada band-gap sehingga akan semakin mendekati sifat
konduktor.
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan prediksi awal
untuk dilakukannya penelitian secara eksperimen untuk mengembangkan anoda
baterai dengan kapasitas tinggi dan konduktivitas ionik dan elektronik yang baik.