digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nuning Sri Rahayu
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Globalisasi memberikan dampak positif maupun negatif pada seluruh insan di bumi, khususnya pada generasi muda Islam yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mental yang masih labil dan mudah terpengaruh. Perlu adanya penanganan terbaik untuk mewadahi para generasi muda Islam untuk menanamkan karakter Islami sedini mungkin, sehingga ketika dewasa, akhlak Islamiyah telah tertanam kokoh dalam kepribadian. Menumbuhkan karakter Islami haruslah dilakukan secara berkesinambungan di lingkungan yang mendukung. Menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menyadarkan generasi muda Islam agar hidup berlandaskan Al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ ulama. Atas kesadaran tersebut, pendidikan Islam dengan penguatan karakter di lingkungan yang nyaman adalah solusinya. Salah satu institusi pendidikan Islam yang menerapkan pendidikan karakter ialah pesantren. Pesantren dalam menghadapi era globalisasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, mengingat kebutuhan generasi muda Islam tiap harinya selalu bertambah. Perlu adanya perubahan kearah yang lebih baik untuk merancang pesantren yang nyaman di lingkungan yang mendukung dan tetap mempertahankan kekhasan pesantren. Aspek kenyamanan lingkungan sangat mempengaruhi karakter seseorang. Perlu perhatian lebih mengenai kebutuhan habluminallah, habluminannas dan habluminalalamin agar terwadahi secara baik. Oleh karena itu, perancangan pesantren ini hendaknya merujuk pada ayat-ayat ‘Quraniyah’ (berasal dari Al-Qur’an) dan ‘Kauniyah’ (bentuk hukum alam) yang memiliki sifat tidak merusak alam dan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Seperti firman Allah SWT yang telah ditetapkan dalam surah (QS.7:56), Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik. Untuk memenuhi aspek tersebut, diperlukan rancangan pesantren yang peduli terhadap lingkungan hidup. Pesantren yang dianggap mampu memasyarakatkan dan membudayakan peduli lingkungan menurut Kementrian Lingkungan Hidup RI yaitu eco-pesantren. Sebagaimana kita ketahui, salahsatu pesantren yang fokus pada eco-pesantren di Indonesia ialah pesantren Daarut Tauhiid. Untuk memperluas pendidikan agama Islam yang bertauhiid, berakhlak, berprestasi dan menyatu dengan alam (rahmatan lil’alamiin), perlu adanya rancangan Eco-Pesantren 4 Daarut Tauhiid di Kabupaten Tasikmalaya dengan pendekatan permakultur. Tasikmalaya dipilih dikarenakan banyaknya lingkungan pertanian dan kehutanan yang masih kosong dan cocok untuk dijadikan tapak. Selain itu, petani merupakan mayoritas penduduk disana. Harapannya, eco-pesantren ini nantinya dapat mewadahi aktivitas pengguna dan pengunjung dengan memenuhi isu lingkungan, ekonomi dan sosial dan dapat menjadi pesantren yang mandiri dengan memberikan dampak positif untuk lingkungan sekitar.