2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-COVER.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-BAB 1.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-BAB 2.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-BAB 3.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-BAB 4.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-BAB 5.pdf
2007 TA PP MIRAH DILA SARI 1-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Penelitian respon sensitifitas pucuk aksiler nodus kotiledon sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) terhadap karbenisilin telah dilakukan pada kisaran konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 mg/L. Karbenisilin digunakan sebagai agen sterilisasi untuk mengeliminasi Agrobacterium dari media kultur dalam protokol transformasi genetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh karbenisilin terhadap pucuk aksiler nodus kotiledon sengon. Sebagai uji pendahuluan dilakukan optimasi konsentrasi zat pengatur tumbuh menggunakan dua jenis sitokinin. Sitokinin yang dipakai berupa BAP (2,2 mM dan 4,4 mM) dan kinetin (2,3 mM dan 4,6 mM). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan pucuk aksiler sengon optimum diperoleh dengan penambahan 2,2 mM BAP dan 2,3 mM kinetin yang menghasilkan rata-rata 2,85 +/- 1,06 nodus dengan rata-rata panjang pucuk 36,00 +/- 2,23 mm dalam waktu 4 minggu. Konsentrasi zat pengatur tumbuh optimal ini digunakan untuk penelitian uji sensitifitas tanaman terhadap karbenisilin. Untuk menguji pengaruh antibiotik tersebut eksplan ditanam dalam medium MS dengan penambahan 2,2 mM BAP dan 2,3 mM kinetin dan karbenisilin. Hasil penelitian pada minggu ke empat menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan nodus dan panjang pucuk aksiler sengon pada medium mengandung karbenisilin. Pada konsentrasi 40 mg/L karbenisilin terlihat peningkatan pertumbuhan panjang pucuk yang signifikan dibandingkan empat perlakuan lain yaitu 10, 20, 30 dan 50 mg/L karbenisilin. Peningkatan tersebut diduga karena karbenisilin memiliki pengaruh seperti hormon pada kultur tanaman.