Kompresi video konvensional membutuhkan banyak keterampilan, waktu, dan
usaha. Kompresi video konvensional juga mengandung algoritma yang kompleks,
memakan waktu lama bahkan dengan sejumlah besar jumlah peneliti, dan
algoritmenya bersifat umum. Kompresi lossy seperti yang dilakukan oleh H264
melibatkan penghapusan beberapa data secara permanen, yang memengaruhi
kualitas gambar atau video yang direkonstruksi. Jika dikompresi dengan heavy, beberapa artefak yang terlihat mengganggu seperti blockiness, blur, dan color
bleeding mungkin muncul pada gambar atau video yang direkonstruksi.
Teknologi kompresi sangat berkembang pesat. Menerapkan machine learningmengatasi beberapa tantangan kompresi video konvensional. Untuk waktu yang
lama, kompresi video machine learning telah menjadi dasar kompresi berbasis AI.
Maka pada Tugas Akhir ini, dibuat solusi untuk mengatasi permasalahan kompresi
video konvensional dengan menerapkan algoritma machine learning(convolutional neural network) sehingga dapat meningkatkan kualitas tampilan
video terkompresi dengan kualitas kompresi yang lebih baik dari kompresi video
konvensional.
Penelitian ini menghasilkan algoritma convolutional neural network dengan nama
Deep Video Coding, yang terinspirasi dari blok diagram metode konvensional
H.264, sehingga menghasilkan PSNR yang lebih baik jika dibandingkan dengan
metode konvensional DPCM & H.264, dan SSIM yang lebih baik jika dibandingkan
dengan DPCM. Kompresi DPCM diintegrasikan pada GUI MATLAB untuk
melakukan kompresi video dengan DPCM yang dapat terintegrasi ke seluruh sub
sistem. Sistem kompresi video dengan Deep Video Coding (DVC) merupakan
sistem terbaik untuk menghasilkan video terkompresi dengan PSNR yang paling
unggul, dengan GOP(4,15) untuk input video motion slow dan GOP(ffprobe) untuk
input video motion fast.