Terdapat dua tujuan dari penelitian ini. Pertama adalah memeriksa perbedaan kinerja hasil sukuk berdasarkan pada jenis underlying assets yang berbeda. Kedua adalah untuk menyelidiki pengaruh mekanisme tata kelola syariah pada hasil sukuk. Perbedaan underlying assets yang diteliti ialah berbasis pada ekuitas dan berbasis aset. Sedangkan proksi mekanisme tata kelola syariah meliputi komisaris independen, jumlah ulama syariah, dan persentase Muslim dalam manajemen. Variabel kontrol yang diukur juga termasuk tata kelola perusahaan konvensional seperti kepemilikan institusional dan ukuran dewan direksi dan komisaris, juga peringkat dan profitabilitas emiten. Data mencakup dari 2015 hingga 2018 untuk 24 tahapan penerbitan sukuk jangka panjang dan menengah dari 12 perusahaan. Regresi robust panel multivariat dan uji univariate komparatif diterapkan. Temuan menunjukkan bahwa (1) Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kinerja hasil sukuk antara berbagai jenis underlying assets. (2) Kontrol kepatuhan internal dan syariah yang lebih baik denga keberadaan komisaris independen, cendekiawan syariah, dan Muslim direksi secara signifikan menurunkan yield sukuk.