Grup XYZ adalah kesatuan bisnis dari 5 CV yang bergerak dibidang konstruksi dan pengadaan barang. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2007 dan berlokasi di Blitar, Jawa Timur. Pada tahun 2018, perusahaan mengalami pergantian kepemimpinan. Dalam menghadapi perubahan ini, beberapa strategi yang dilakukan perusahaan yaitu melakukan restrukturisasi dengan mengurangi jumlah CV dibawah naungan dari yang sebelumnya berjumlah 9 CV menjadi 5 CV dan lebih berfokus pada proyek pengadaan barang. Meski strategi sudah dijalankan dalam rangka menghadapi perubahan, Grup XYZ masih mengalami permasalahan yang sama seperti saat perusahaan dibawah pimpinan sebelumnya. Grup XYZ tidak mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Dalam menjalankan proyek, perusahaan menghadapi berbagai ketidakpastian yang mengakibatkan 10 proyek yang dikerjakan, 4 proyek menghasilkan kerugian. Hal ini mengindikasikan belum adanya manajemen risiko yang baik pada Grup XYZ. Untuk mengetahui ketidakpastian yang terjadi di Grup XYZ, analisis enterprise risk management dilakukan di Grup XYZ.
Analisis risiko dilakukan berdasar framework ISO 31000: 2018 dengan ISO 31010: 2019 sebagai petunjuk implementasi dan teknik dalam menggunakan framework tersebut. Dalam proses analisis risiko, risiko yang teridentifikasi dibagi menjadi 3 berdasar relasi diantaranya risiko yang berkaitan dengan konstruksi, risiko yang berkaitan dengan pengadaan barang, dan risiko perusahaan secara umum.
Dari analisis yang telah dilakukan, terdapat 29 risiko yang teridentifikasi dengan 3 tipe risiko diantaranya risiko operasi, pasar, dan risiko lainnya. Terdapat 4 sub-tipe risiko operasi diantaranya proses, manusia, hukum, dan peristiwa eksternal. Sedangkan pada risiko pasar, terdapat 1 sub-tipe yang teridentifikasi yaitu risiko perubahan nilai komoditas. Pada risiko lainnya, terdapat 2 sub-tipe yaitu risiko keuangan dan reputasi. Dari penilaian tingkat kemungkinan dan konsekuensi, terdapat 1 risiko termasuk kategori ekstrim, 9 termasuk kategori tinggi, 3 termasuk kategori sedang, dan 16 termasuk kategori rendah. Untuk kategori sedang, tinggi, dan ekstrim diperlukan adanya tindakan mitigasi untuk sebagian risiko dalam rangka mengurangi tingkat kemungkinan dan dampak dari risiko tersebut.