Rekaman data seismik dengan offset panjang sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas imaging bawah permukaan pada target dalam dan
kepentingan karakterisasi reservoir. Namun, faktor anisotropi suatu medium bawah
permukaan menyebabkan rekaman tersebut seringkali mengalami gangguan pada
posisi offset terjauh, salah satunya yaitu munculnya fenomena hockey stick.
Fenomena ini berimplikasi terhadap kenaikan nilai residual moveoutnya sehingga
harus dihilangkan dengan konsekuensi dapat menurunkan kualitas imaging seismik
dan menghilangkan informasi yang berhubungan dengan reservoir. Persamaan
waktu tempuh (traveltime) memiliki peran penting dalam pemrosesan data seismik
offset panjang, khususnya untuk mengurangi atau menghilangkan efek yang
ditimbulkan oleh faktor anisotropi itu sendiri. Para peneliti terdahulu menggunakan
persamaan waktu tempuh anisotropi ekspansi Taylor, namun tidak dapat bekerja
dengan baik karena sifat konvergennya akan menurun pada orde yang lebih tinggi
dan tidak akurat bila digunakan untuk pengolahan data seismik offset panjang.
Beberapa peneliti mulai menggunakan pendekatan transformasi nonlinear untuk
meningkatkan akselerasi konvergensinya, namun tingkat akurasinya masih terbatas
pada offset-depth ratio (ODR) > 4. Padahal untuk pemetaan bawah permukaan di
beberapa target dalam membutuhkan ODR yang lebih besar lagi.
Penelitian ini melakukan proses transformasi persamaan waktu tempuh ekspansi
Taylor menjadi persamaan waktu tempuh baru dalam bentuk numerator dan
denominator dengan menggunakan metode Transformasi Levin. Hal ini bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan konvergensi persamaan waktu tempuh
ekspansi Taylor sehingga menghasilkan akurasi yang lebih baik pada offset jauh
khususnya pada ODR > 4. Semakin konvergen sifat persamaan waktu tempuhnya,
maka approksimasi nilai perhitungan waktu tempuhnya terhadap data realnya akan
semakin akurat. Akurasi yang baik akan menekan peningkatan residual
moveoutnya.ii
Tahapan pengujian metode dimulai dengan perumusan persamaan waktu tempuh
baru hasil transformasi Levin. Lalu dilakukan pengujian sintetik satu lapis dan
simulasi pemilihan parameter Levin yang terbaik untuk mendapatkan akselerasi
konvergensi yang paling cepat pada interval 0 ? ODR ? 6. Parameter Levin yang
terbaik diperoleh bila semakin banyak suku orde tinggi yang digunakan dan hanya
satu suku yang digunakan sebagai suku utama. Akurasi terbaik ditunjukkan dengan
fitting yang terbaik antara hasil perhitungan waktu tempuh dan model eksaknya
sehingga nilai kesalahan relatif waktu tempuhnya (error traveltime) pun lebih kecil
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Selanjutnya, pada pengujian data
sintetik multi-lapis, pemodelan vertical transversely isotropic (VTI) digunakan
dalam analisis semblance untuk mendapatkan nilai kecepatan dan parameter
anisotropi (?) efektif dan interval. Kedua parameter efektif tersebut digunakan
untuk proses koreksi normal moveout (NMO) dan selanjutnya dilakukan
perhitungan residual moveout. Persamaan waktu tempuh baru menghasilkan nilai
kecepatan dan parameter ?
efektif serta nilai kecepatan dan parameter ? interval
yang lebih akurat dibandingkan penelitian terdahulu. Perhitungan residual NMO
dilakukan dalam domain frekuensi untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan nilai residual yang diperoleh lebih
kecil dibandingkan dengan metode komparatornya.
Pada aplikasi data seismik real lapangan, nilai kecepatan dan parameter ? dari hasil
analisis kecepatan digunakan untuk proses koreksi NMO. Hasilnya memberikan
nilai residual moveout yang terkecil terutama pada posisi kedalaman refleksi
seismik yang terindikasi adanya efek hockey stick. Pada tahapan proses stacking
trace, pendekatan persamaan waktu tempuh baru menunjukkan kualitas stacking
yang terbaik secara kualitatif dan kuantitatif. Hal ini diindikasikan dengan bentuk
stacked trace yang lebih spike, nilai residual NMO yang terkecil dan kurva
spektrum frekuensi yang lebih lebar dibandingkan dengan pendekatan lainnya.
Hasil stacking trace ini berimplikasi terhadap kualitas imaging yang baik dan nilai
kecepatan serta parameter ?
yang akurat akan memberikan dampak yang signifikan
bagi kajian identifikasi litologi dan analisis properti reservoir.