digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Teduh Perhati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Studi mengenai bintang variabel dapat menambah pengetahuan kita mengenai parameter sis maupun evolusinya. Kedua hal ini dapat diperoleh melalui analisis kurva cahaya dari bintang variabel. Sebelumnya, perlu suatu metode yang tepat untuk mendeteksi variabilitas kecerlangan bintang sehingga kurva cahaya dapat diperoleh. Sepanjang sejarah pengamatan, terdapat beberapa metode untuk memperoleh kecerlangan bintang seperti fotometri bukaan, PSF- tting, dan dierence image. Akan tetapi, metode fotometri bukaan tidak bisa diterapkan ke medan bintang yang ramai dan PSF-tting sulit diterapkan ke citra dengan PSF yang bervariasi. Metode yang diusulkan untuk mengatasi masalah terakhir adalah dierence image. Pada versi awalnya, metode ini tidak memperhitungkan variasi latar belakang serta butuh waktu komputasi yang lama. Metode dierence image pertama yang berhasil mengatasi masalah- masalah tersebut adalah optimal image subtraction (Alard, 2000a). Tujuan dari tugas akhir ini adalah mempelajari serta membandingkan hasil yang didapatkan melalui metode ini yang diimplementasikan dalam program ISIS 2.2, dengan metode fotometri lain. Data yang digunakan berasal da- ri data tutorial ISIS 2.2 dan data pengamatan dari Observatorium Bosscha. Walaupun metode ini merupakan metode termutakhir, masih ada kekurangan dalam proses pengolahan data sehingga berdampak pada kurva cahaya yang dihasilkan.