2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON 1-Bab 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON 1-Bab 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON Bab 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON Bab 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2007 TA PP JHON NATANAIL MUNTHE dan TOMMI TAMPUBOLON 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana
Abstrak:
Gap antar dua struktur yang tidak memadai dapat menyebabkan benturan dari kedua struktur tersebut ketika terjadi gempa. Berdasarkan ATC-40 untuk menghindari benturan gap antar dua struktur tidak boleh kurang dari 2 (dua) persen dari tinggi struktur. Dalam studi ini dikaji 3 (tiga) jenis konfigurasi struktur tinggi yang masing masing konfigurasi memiliki 10-10-10 lantai, 5-10-5 lantai
dan 10-5-10 lantai. Studi yang dilakukan adalah untuk mengetahui gap minimum untuk menghindarkan terjadinya benturan serta besaran-besaran benturan seperti gaya bentur, Faktor Amplifikasi Dinamik (FAD), Impuls, durasi benturan, simpangan relatif, dan frekuensi benturan.
Untuk menjawab persoalan ini telah dikembangkan satu program numerik untuk penyelesaian persamaan dinamik struktur tinggi akibat gempa dengan melibatkan
efek benturan pada lantai pada level yang sama. Penyelesaian persamaan dinamik dilakukan dengan step by step integration Runge-Kutta dan untuk implementasinya digunakan sofware Matlab 5.3. Elemen bentur antar 2 (dua)
lantai digunakan model pegas linier. Natural frekuensi dari seluruh model struktur yang digunakan mengikuti standar yang ditetapkan.
Hasil simulasi numerik menunjukkan rekomendasi nilai gap yang diajukan ATC dapat membebaskan struktur yang berdampingan dari benturan, dengan kata lain gap tersebut masih dapat diturunkan nilainya untuk menghindarkan benturan.
Hubungan besaran-besaran benturan yang terjadi dengan gap tidaklah linier namun acak. Berdasarkan data struktur dan gap yang digunakan maka dari studi ini dapat ditunjukkan tingkat resiko struktural dari struktur tinggi sesuai dengan konfigurasi yang ditetapkan. Dengan menyisipkan material lunak pada zona kontak dapat mengurangi efek buruk benturan yang terjadi.