digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini dunia sedang menghadapi pandemi yang disebabkan oleh Covid-19. Banyak perusahaan telah berjuang untuk beradaptasi dengan situasi ini karena ada banyak peraturan dan pembatasan baru oleh pemerintah. Salah satu strategi untuk mengatasi situasi tersebut adalah pemasaran media sosial. Jakarta Movement of Inspiration (Jakarta Movin) adalah perusahaan seni pertunjukan dan produksi teater yang menggunakan pemasaran media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan menunjukkan kehadiran perusahaan. Namun demikian, tingkat engagement Instagram Jakarta Movin masih belum cukup baik, dan belum ada bukti bahwa pemasaran media sosial Jakarta Movin dapat mempengaruhi minat berkunjung pemirsanya. Tujuan studi utama ini adalah untuk menguji apakah Jakarta Movin dapat menarik pemirsa dan khalayak melalui pemasaran media sosialnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan analisis open coding dan kuesioner online yang dibagikan kepada 221 pengikut Instagram Jakarta Movin, yang kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM untuk mengetahui keterkaitan antar komponen. Menurut temuan penelitian, hipotesis pemasaran media sosial yang dievaluasi tidak secara positif mempengaruhi niat kunjungan pemirsa. Namun, hipotesis kesadaran merek yang diselidiki ternyata memiliki pengaruh yang menguntungkan pada niat pemirsa untuk hadir. Hipotesis lain yang diterima adalah hiburan dan berita dari mulut ke mulut terhadap kesadaran merek, kecenderungan terhadap sikap acara, dan kesadaran merek terhadap sikap acara. Hipotesis lain yang diuji ditolak. Untuk meringkas, Jakarta Movin membutuhkan konten dan strategi baru untuk mendorong individu menghadiri produksi masa depan dan membaginya dengan lingkaran sosial mereka. Temuan dan wawasan studi ini akan membantu pemasar dalam mengembangkan pemahaman praktis yang mendalam tentang bagaimana pemasaran media sosial dapat meningkatkan niat kunjungan audiens secara langsung dan tidak langsung melalui kesadaran merek dan sikap acara. Untuk studi pemasaran, penelitian ini menjelaskan pengaruh sikap acara terhadap niat berkunjung. Informasi ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh industri seni pertunjukan untuk membuat model keputusan pembelian yang lebih detail melalui pemasaran media sosial.