digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-COVER.pdf


2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 1.pdf

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 2.pdf

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 3.pdf

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 4.pdf

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 5.pdf

2007 TA PP IMMANUEL SALOMO ABEL dan DENNEE EKA C.A 1-BAB 6.pdf

Abstrak: Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan yaitu garis batas luar pengaman sungai. Sungai Kapuas adalah sungai yang tidak memiliki perbedaan debit yang cukup jauh antara musim penghujan dan musim kering. Tetapi tetap saja sungai ini membawa debit yang besar dengan kandungan sedimen yang tinggi. Karena adanya faktor aliran yang tak berhenti sepanjang tahun, maka perubahan akan terjadi pada saluran sungai. Salah satu perubahan yang pasti akan terjadi adalah perubahan aliran sungai, yang berarti akan terjadi penggerusan secara perlahan pada dinding sungai sehingga merubah bentuk aliran sungai tersebut. Selain itu, dalam peninjauan sungai Kapuas kota Pontianak juga dipengaruhi oleh pengaruh pasang surut air laut. Adapun lokasi studi dilakukan pada lokasi wisata Tugu Khatulistiwa Maksud dari tugas akhir ini adalah melakukan pemilihan dan perhitungan desain perkuatan tebing sungai yang dipengaruhi pasang surut. Sedangkan tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membebaskan lahan dari ancaman kelongsoran tebing dengan membuat perkuatan tebing dimana nantinya wilayah ini akan dijadikan kawasan wisata Tugu Khatulistiwa dan dapat dipergunakan sebagai lahan parkir kendaraan bagi kawasan wisata tersebut. Adapun kerusakan yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh gelombang yang timbul ketika ada kendaraan air yang lewat dimana kerusakan tebing yang ada telah mencapai kurang lebih 50 m. Tahapan yang dilakukan adalah melakukan analisis curah hujan dengan pengaruh luas dari Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS yang mempengaruhi adalah DAS Kapuas Besar, DAS Landak, dan DAS Kakap. Dari analisis ini diperoleh debit banjir dengan periode ulang tertentu. Selain itu juga dilakukan analisis pasang surut muka air. Kedua parameter ini nantinya akan digunakan untuk memperoleh ketinggian muka air maksimum dengan menggunakan porgram Duflow. Berdasarkan pemilihan yang telah dilakukan maka struktur perkuatan tebing yang dapat digunakan pada tebing kritis Kota Pontianak untuk tebing kritis di lokasi Tugu Khatulistiwa ialah struktur turap (sheet pile) baja tipe straight. Pertimbangan ini secara khusus didasarkan pada biaya pelaksanaan dan kondisi tanah lunak yang berada di lokasi tersebut. Namun, faktor keindahan estetika bangunan tebing merupakan faktor yang sangat penting.