digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB1.pdf


2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB2.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB3.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB4.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB5.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-BAB6.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-COVER.pdf

2007 TA PP IMMANUEL H M 1-PUSTAKA.pdf

ABSTRAK: Menurut ilmuwan dan praktisi pertambangan, metoda empirik seperti RMR dan Q pada dasarnya sangat konservatif jika Langsung dipergunakan dalam mendesain terowongan tambang, hal ini disebabkan basis data yang dipergunakan untuk membangun sistem ini berasal dari terowongan sipil yang berupa isolated tunnel (satu terowongan yang memanjang tak terhingga), dipergunakan untuk jangka waktu sangat lama, berlalu lintas padat, dan faktor keamanan sangat tinggi. Sedangkan terowongan tambang bersifat multiple paralel openings (banyak terowongan dibangun secara paralel), terbatas umur tambang, tidak sepadat terowongan transportasi umum, dengan faktor keamanan tertentu. Sehingga metoda klasifikasi ini dimodifikasi sesuai keperluannya, seperti CMRR (Coal Mine Roof Rating) untuk tambang batubara, MRMR (Mining Rock Mass Rating) untuk sistem caving, kestabilan lereng oleh Romana, 1985, dan lain- lainnya.