Sistem tenaga listrik modern memiliki karakteristik operasi yang optimal dan
effisien menyebabkan operasi sistem tenaga listrik beroperasi mendekati titik
operasi maksimumnya. Sistem tenaga listrik dengan berbagai jenis pembangkitan
dengan komposisi beban yang bermacam-macam yang saling terinterkoneksi dapat
menyebabkan terjadinya perubahan topologi jaringan dan perubahan komposisi
pembangkitan dengan cepat dan dinamis. Operasi sistem tenaga listrik yang effisien
dan dinamis ini memerlukan sistem penilai keamanan sistem tenaga listrik yang
cepat dan akurat. Sistem penilai keamanan operasi sistem tenaga listrik
konvensional proses penilaianya menggunakan simulasi analisa kontingensi
dengan menggunakan teknik sampling pada sebagian jaringan sistem tenaga
dengan besar daya pembangkitan dan profile beban tertentu saja. Pada metode ini
proses penilaian keamanan sistem tenaga listrik sangat bergantung pada keahlian
dan pengalaman operator dalam menganalisa data hasil simulasi dengan melibatkan
banyak variabel dan parameter yang harus diperiksa sehingga memiliki potensi
terjadi kesalahan akibat dari faktor manusia.
Sistem penilaian keamanan sistem tenaga listrik berbasis pembelajaran mesin
memiliki karakteristik cepat dalam mengambilan keputusan, sehingga mampu
untuk menjelajahi banyak skenario operasi sistem tenaga, memiliki fleksibilitas
yang tinggi, dan dapat diaplikasikan hampir pada setiap permasalahan. Berbagai
jenis teknik dan metode pembelajaran mesin sudah banyak digunakan sebagai alat
untuk menilai status keamanan statis maupun status keamanan dinamis sistem
tenaga listrik yang menunjukkan unjuk kerja yang bagus. Berdasarkan kondisi
diatas pada tesis menggunakan metode pembelajaran mesin berbasis random forest
sebagai alat untuk menilai keamanan sistem tenaga listrik. Simulasi aliran daya dan
simulasi dinamis menggunakan perangkat lunak Power Factory Digsilent dan
Python dengan variasi beban antara 50% sampai 150% dari beban sistem digunakan
untuk membuat dua jenis dataset yang berbeda. Simulasi aliran daya dilakukan pada
kondisi topologi normal dan kondisi kontigensi N-1 pada komponen saluran
transmisi, transformator, generator dan beban digunakan untuk menyususun dataset
model SSA. Simulasi dinamis yang dilakukan pada sistem tes meliputi simulasi
gangguan hubung singkat satu fasa dan tiga fasa pada saluran transmisi, trip pada
pembangkit dan kehilangan beban digunakan untuk menyusun dataset model TSA.
Model penilai keamanan dinamis yang terdiri dari model penilaian keamanan statis
dan model penilaian keamanan transient ditraining dan diuji menggunakan jenis
dataset yang berbeda akan diuji pada sistem tes IEEE 14 bus dan New England 39
bus untuk mengukur tingkat kesalahan dan akurasi model. Akurasi model diukur
menggunakan parameter RMSE, R2 dan perbandingan jumlah klasifikasi status
keamanan sistem tenaga listrik yang benar terhadap jumlah total prediksi.
Hasil pengujian model SSA pada sistem tes 14 bus dan 39 bus menghasilkan RMSE
terkecil sebesar 0,0029 dan 0,113 serta akurasi klasifikasi status keamanan statis
terbesar sebesar 100% dan 99,94% masing-masing untuk sistem tes 14 bus dan 39
bus. Pengujian model TSA pada sistem tes 14 bus dan 39 bus menghasilkan RMSE
terkecil sebesar 0,176 dan 4,29 serta akurasi klasifikasi status keamanan transient
terbesar sebesar 100% dan 99,62% masing-masing untuk sistem tes 14 bus dan 39
bus. Lama proses penilaian model keamanan dinamis membutuhkan total waktu
sebesar 1,71 milidetik dan 5,82 milidetik masing-masing untuk sistem tes 14 bus
dan 39 bus yang prosesnya lebih cepat dari proses pembacaan PMU. Dari hasil
pengujian model menunjukan bahwa model penilai keamanan dinamis pada
penelitian tesis ini dapat digunakan sebagai sistem penilai keamanan sistem tenaga
listrik yang effisient dengan tingkat akurasi tertentu.